Sabtu 17 Feb 2024 23:43 WIB

Masyarakat Sultra Diimbau Waspada DBD

Kota Kendari menyumbang kasus terbanyak dengan total 158 kasus.

Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi  Revianto mengimbau masyarakat waspada terhadap penyakit demam berdarah ditengah kondisi musim yang melanda seluruh wilayah provinsi itu.

"Saat ini Provinsi Sultra mengalami tren penurunan kasus aktif DBD dibandingkan awal tahun 2024. Dinas Kesehatan Provinsi Sultra mencatat terdapat 229 kasus yang dirawat per Kamis (14/2/2024), tapi masyarakat harus terus waspada," ucapnya di Kendari, Sabtu (17/2/2024).

Baca Juga

Walaupun tren mengalami penurunan, namun kasus aktif di Sultra masih relatif tinggi. Kota Kendari menyumbang kasus terbanyak dengan total 158 kasus, disusul Kabupaten Konawe Selatan dengan 37 kasus, dan Konawe 8 kasus.

"Tercatat 8 Saudara kita yang wafat karena DBD. Untuk itu, saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya," katanya.

Sementara itu, menurut laporan Direktur RSUD Bahteramas Kendari Hasmudin saat ini tercatat 31 pasien kasus DBD yang dirawat di tempatnya. "Pasien kami saat ini secara keseluruhan sebanyak 298 orang, 31 diantaranya adalah pasien DBD," kata Hasmudin.

Di tengah musim penghujan ini, Pj Gubernur juga menginstruksikan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Puskesmas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan memperbaiki mekanisme monitoring dan evaluasi khususnya terhadap wabah DBD.

"Cepat tanggap dan koordinasikan dari mulai Puskesmas Pembantu, Puskesmas, RSUD Kabupaten/Kota dan Provinsi, untuk penanganan pasien DBD," ujar Andap.

Ia menambahkan, "BPJS Kesehatan diharapkan perhatiannya agar para petugas, khususnya di RS, stand by dan permudah pelayanan bagi pasien dan keluarga penderita DBD," tambahnya.

Andap selanjutnya menegaskan kepada dinas terkait untuk sigap memantau aliran sungai, dan pembersihan sampah yang menghambat aliran sungai. Sungai yang tersendat alirannya ditenggarai menjadi salah satu tempat kembang biak nyamuk aedes aegypti.

Pj Gubernur mengimbau juga kepada seluruh masyarakat untuk waspada demam berdarah dengan terapkan 3M plus.

Selain penerapan 3M plus, hal lainnya yakni memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan anti nyamuk, memasang kawat kassa, membersihkan lingkungan, memeriksa tempat penampungan air, meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memperbaiki saluran dan talang

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement