Senin 19 Feb 2024 17:17 WIB

Vincent Rompies Ikut Trending Terkait Kekerasan di Binus Serpong

Warganet mengingatkan Vincent untuk mengajari anaknya untuk berperilaku baik

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Arie Lukihardianti
Selebritas Vincent Rompies
Foto: Dok Vincent Rompies/Instagram
Selebritas Vincent Rompies

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Figur publik Vincent Rompies menjadi trending X. Ramainya warganet membicarakan Vincent akibat perilaku sang anak, yang diduga melakukan pembullyan di sekolahnya, yakni Binus International School. Tidak hanya itu, perilaku anak Vincent ini diduga sudah memasuki ranah penganiayaan berat.

Dalam sebuah komentar di akun Instagram Vincent Rompies, akun @santyalfian mengingatkan Vincent untuk mengajari anaknya untuk berperilaku baik dan jangan sampai menjadi Mario Dandy jilid 2.

Baca Juga

“Mukulin junior pake kayu, divideoin, mukulin rame-rame, disundut rokok, sampe ngancem bunuh adik korban yang masih kelas 6 SD. Plis @binusschoolserpong tolong keluarin dan lapor polisi,” tulis akun tersebut.

Hal ini pun menuai banyak pembicaraan oleh warganet mengenai kebenaran cerita tersebut. Tetapi ada juga yang mengunggah foto korban terbaring di rumah sakit, dengan keterangan foto yang diperkirakan ditulis oleh sang teman. Bahwa mereka tidak takut meskipun pelaku adalah anak artis terkenal.

Ada juga warganet @tremzle yang membongkar dengan sebuah tangkapan layar, bahwa peristiwa itu berawal dari adanya geng di sekolah tersebut. Disebut bernama Geng TAI, anggotanya kerap berkumpul sepulang sekolah di kampung belakang sekolahnya, untuk melakukan kegiatn menyimpang yang bisa dikategorikan kriminal.

Kelompok tersebut diduga sudah berlangsung selama sembilan generasi, dan dimulai pada masa SMA. Salah satu iming-iming agar orang-orang mau bergabung adalah demi mendapatkan status di sekolah. Ketika seorang murid lelaki bergabung, maka mereka memiliki status hierarki yang tinggi.

Untuk menjadi anggota geng tersebut, maka para calon anggota harus melakukan hal-hal yang menyimpang, hingga ada yang harus dihukum secara fisik. Dalam kejadian 2 Februari 2024, kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata, di mana lebih dari 40 orang terlibat dan ada yang di drop out hingga skorsing.

“Bukan praktek baru ini. Kayaknya mereka nyontoh dari yang dilakuin sama anak 70 dulu. Menurut kabar, agit (ketua geng) bebas nyuruh utas-nya buat ngelakuin yang dia mau. Nanti pelan-pelan pas udah naik tingkat, baru gantian. Kudu diberantas sih ini, 9 generasi ini udah jadi budaya,” tulis akun @wordgenic.

Sementara, Binus International School Serpong, Tangerang, membenarkan adanya kasus perundungan yang dilakukan anak Vincent Rompies. Dan dikabarkan pihak sekolah masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut.

“Iyah (salah satu pelaku adalah anak Vincent Rompies,” ujar PR Binus International School Serpong, Haris Suhendra, dalam keterangannya kepada awak media, Senin (19/2/2024). Ia menegaskan, nantinya pihak orang tua murid akan dipanggil ke sekolah terkait kasus perundungan itu, termasuk memanggil Vincent Rompies. “Dalam proses pemanggilan,” ucap Haris lagi.

Selanjutnya untuk melibatkan kepolisian atau tidak, ini masih belum ada jawaban lebih lanjut. Begitu pula terkait sanksi, mengingat para pelaku masih di bawah umur.

Untuk diketahui, Vincent Rompies menjadi trending X lantaran anaknya diduga melakukan penganiayaan berat hingga memakan korban luka. Beberapa warganet juga sudah banyak yang membocorkan kronologi kasus, tetapi ini masih belum terkonfirmasi kebenarannya. Sementara itu, korban diduga mengalami luka-luka akibat dipukul dengan kayu dan luka bakar akibat disundut rokok.

Vincent Rompies belum merespons mengenai kasus perundungan di Binus International School Serpong, Tangerang yang diduga dilakukan oleh anaknya. Republika mencoba menghubungi Vincent melalui pesan WhatsApp pada Senin (19/2/2024) pukul 19.42 WIB. 

Namun hingga pukul 21.25 WIB, pesan Republika untuk mendapatkan konfirmasi mengenai benar atau tidaknya dugaan bahwa anak Vincent melakukan pembullyan di Binus International School Serpong, Tangerang belum direspons oleh pria kelahiran tahun 1980 ini. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement