Selasa 20 Feb 2024 18:37 WIB

Remaja Masa Mencari Jati Diri, Haruskah Masuk ke Geng Sekolah?

Remaja butuh merasa belong ke satu kelompok sebagai bagian dari jati diri mereka.

Rep: Info Remaja/ Red: Partner
.
Foto: network /Info Remaja
.

Sekelompok remaja. (Kredit: Freepik)
Sekelompok remaja. (Kredit: Freepik)

INFOREMAJA -- Masa remaja adalah masa pencarian jati diri pada diri seseorang. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mencari tahu apa yang dia inginkan, atau apa yang sesuai dengan dirinya.

Masuk ke dalam geng sekolah adalah salah satu upaya pencarian jati diri ini. Apalagi kalau geng sekolah tersebut terkenal berisi anak-anak yang 'keren' di mata siswa. Padahal, tidak sedikit geng sekolah yang kerap melakukan aksi negatif seperti tawuran dan bullying.

Apakah dalam mencari jati diri harus punya geng?

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan remaja membutuhkan identitas diri yang mantap di lingkungannya. Hal ini termasuk identitas kelompoknya, di mana remaja membutuhkan rasa memiliki di dalamnya.

Baca juga, Baca juga, Ingin Jadi Anggota Geng Sekolah, Siswa Ini Malah Alami Bullying

"Mereka butuh merasa belong ke satu kelompok sebagai bagian dari jati diri mereka," katanya dikutip dari Republika.co.id, Selasa (20/2/2024).

Ketika seorang remaja menemukan kelompok yang dianggap keren atau cocok, maka ia cenderung akan menerima/menjalani value yang ada di dlm kelompok tersebut.

Selain itu, ada pula remaja yang bergabung dengan geng karena terpaksa. Ada pula yang merasa tidak punya pilihan lain yang bisa dilakukan selain hanya mengikutinya.

Bagi remaja yang ingin bergabung ke dalam sebuah geng, biasanya mereka akan mengikuti sejumlah tradisi dan aturan yang telah berlaku di dalam geng tersebut. Jika ingin keluar, ada risiko yang harus ditanggung seperti dikucilkan atau dimusuhi.

Meski terlihat berdampak negatif, geng tidak....


Meskipun terlihat berdampak negatif, kelompok teman sebaya ini tidak selamanya buruk karena itu bergantung value atau nilai dan aktivitas geng tersebut.

Jika memang positif, tidak ada salahnya bergabung dengan geng karena pada dasarnya remaja memang sedang butuh menjalin sosialiasi yang erat dengan sebayanya. Tanpa geng, anak juga biasanya punya sekelompok atau beberapa teman yang dirasa cocok/punya banyak kesamaan. Karena itu, sebetulnya kelompok ini juga bisa disebut geng.

Orang tua bisa berbincang dengana anak tentang geng di sekolah. Ajak anak diskusi tentang keberadaan geng yang ada di sekolah mereka. Cara ini perlu dilakukan baik terhadap anak laki-laki maupun perempuan.

Vera menambahkan untuk anak pelaku bully, biasanya dekat dengan kekerasan baik secara fisik. verbal maupun mental. Misalnya, pengasuhan diwarnai dengan hukuman fisik.

Pelaku bully mungkin hidup di tengah keluarga dengan nilai misalnya “anak laki berkelahi itu biasa". Kemudian anak selalu mendapatkan apa yang dia inginkan atau kebalikannya selalu ditekan di dalam keluarga sehingga banyak memendam keinginan. Pelaku juga bisa kerupakan korban bully di lingkungan lain di luar gengnya.

sumber : https://inforemaja.id/posts/289285/remaja-masa-mencari-jati-diri-haruskah-masuk-ke-geng-sekolah-
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement