Rabu 21 Feb 2024 14:01 WIB

Dirjen PHU Kemenag Minta Kualitas Haji Ramah Lansia Ditingkatkan

Ada sembilan ikhtiar yang dilakukan Kemenag untuk mewujudkan Haji Ramah Lansia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji lansia berkebutuhan khusus yang menggunakan kursi roda di bis shalawat dibantu dan dipastikan melaksanakan umroh wajib di Masjidil Haram. Ahad (17/6/2023)
Foto: Dok PPIH Arab Saudi.
Jamaah haji lansia berkebutuhan khusus yang menggunakan kursi roda di bis shalawat dibantu dan dipastikan melaksanakan umroh wajib di Masjidil Haram. Ahad (17/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengapresiasi implementasi layanan haji ramah lanjut usia pada penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M. Namun, dia meminta agar kualitas haji ramah lansia tahun ini dapat ditingkatkan, terutama pada aspek program dan mitigasi risikonya.

“Haji ramah lansia pada aspek layanan sudah cukup baik. Ini berkaca dari penyelenggaraan haji 2023. Tapi mohon diperkuat programnya,” kata Hilman Latief dalam siaran persnya, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga

Pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023, M, jamaah haji Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas sangat banyak. Jumlahnya sekitar 61 ribu orang atau sekitar 30 persen dari 229 ribu total kuota jamaah haji Indonesia saat itu. Ada sembilan ikhtiar yang dilakukan Kemenag untuk mewujudkan Haji Ramah Lansia di 2023.

Pertama, Kemenag melibatkan ahli geriatri dalam menyusun pedoman. Kedua, menyusun buku pedoman Manasik Haji Ramah Lansia.

Ketiga, menyiapkan sarana transportasi (bus shawalat) ramah lansia. Keempat, menyediakan ruang tunggu khusus dan menyusun skema penempatan jamaah lansia di hotel.

Kelima, mengurangi kegiatan seremonial di embarkasi. Keenam, menggelar bimbingan teknis bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan penekanan pada semangat Haji Ramah Lansia.

Ketujuh, mengedukasi jamaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji. Kedelapan, melibatkan jamaah haji lainnya untuk meningkatkan kepedulian terhadap jamaah lansia. Kesembilan, menjalin sinergi lintas pihak dalam penyediaan kursi roda.

“Kita perlu mematangkan program Haji Ramah Lansia mulai dari sebelum jamaah berangkat, saat mereka di Arab Saudi, serta saat kepulangan atau setelah berhaji,” ucap Hilman.

Menurut Hilman, Haji Ramah Lansia menjadi perhatian dari pemerintah seiring dengan proyeksi masa depan jamaah haji yang lansianya akan terus bertambah. “Ini luar biasa. Baru setahun diterapkan dan direspons dengan baik. Ini menjadi catatan dari Menag untuk  bisa terus dikembangkan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk memperbaiki seluruh proses bisnis Haji Ramah Lansia, mulai dari filosofi, konsep dasar, program, dan layanan,” kata Hilman.

Selain penguatan program, Hilman juga menyinggung mitigasi risiko dan skenario kedaruratan penyelenggaraan haji 1445 H/2024 M. Menurutnya, skenario kedaruratan perlu disiapkan sejak awal, termasuk upaya mengefektifkan komunikasi dalam memitigasi semua potensi persoalan.

“Kita perlu membangun akses dan relasi yang baik dangan tim Saudi, termasuk keamanan. Jika memungkinkan menghadirkan tim Kementerian Haji dalam pelatihan petugas haji agar mereka bisa menjelaskan situasi dan kebijakan di Saudi,” ujar Hilman.

“Kita upayakan menggelar training bersama di Saudi dengan tim Saudi yang akan menangani Indonesia. Sehingga terbentuk kesamaan persepsi dalam melayani jamaah haji,” ucap dia.

Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221 ribu. Selain itu, Indonesia juga mendapat tambahan kuota sebesar 20 ribu orang sehingga totalnya 241 ribu jamaah.

Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haj reguler dan 27.680 jamaah haji khusus. Jamaah haji reguler tahun ini yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas jumlahnya sekitar 45 ribu.

Berbeda dengan 2023, tahun ini diterapkan kebijakan istithaah kebijakan sebagai syarat pelunasan. Sehingga, jamaah yang akan melunasi biaya haji harus memenuhi syarat istithaah Kesehatan terlebih dahulu.

“Ini menjadi ikhtiar kami. Semoga, kondisi kesehatan jamaah haji tahun ini lebih baik,” kata Hilman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement