REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Puting beliung terjadi di Wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah Sumedang, Rabu (21/2/2024).
Dalam video yang viral di media sosial, tampak angin puting beliung menghancurkan benda-benda yang dilintasinya dan beberapa radius dari puting beliung tersebut.
Berbicara tentang angin puting beliung, Alquran Surat Yunus ayat 22 menunjukkan bahwa angin itu ada yang membawa berkah dan adapula yang mendatangkan murka. Sebagaimana bunyi ayat tersebut:
وَالْبَحْرِۗ حَتّٰٓى اِذَا كُنْتُمْ فِىْ الْفُلْكِۚ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيْحٍ طَيِّبَةٍ وَّفَرِحُوْا بِهَا جَاۤءَتْهَا رِيْحٌ عَاصِفٌ وَّجَاۤءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اُحِيْطَ بِهِمْۙ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ لَىِٕنْ اَنْجَيْتَنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dialah (Allah) yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan (dan berlayar) di lautan sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, lalu meluncurlah (kapal) itu membawa mereka dengan tiupan angin yang baik dan mereka bergembira karenanya. Kemudian, datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru dan mereka pun mengira telah terkepung (bahaya). Maka, mereka berdoa dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (seraya berkata), “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Tafsir tahlili Kementerian Agama menjelaskan ayat tersebut sejatinya Allah SWT menguji manusia dengan menghadirkan angin baik. Sebagaimana bunyi awal ayat tersebut.
Dengan angin baik Allah SWT memudahkan mereka berlayar dengan kapal. Mereka bergembira kapalnya mampu berlayar dan lupa atas kekuasaan Allah.
Maka dalam kalimat berikutnya "Kemudian datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru dan mereka pun mengira telah terkepung (bahaya)." Menyadarkan mereka bahwa Allah Mahakuasa. Mereka ketakutan dengan badai dan angin kencang itu sehingga di akhir ayat tersebut mereka berdoa kepada Allah agar lolos dari bahaya.
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan Surah Yunus ayat 22 merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya yakni orang kufur itu tertipu daya saat tertimpa susah berturut-turut lalu seolah-olah datang kebaikan hingga lupa akan rahmat Allah SWT. Padahal itu adalah tipu daya.
Pada ayat tersebut, kata Buya Hamka, manusia jangan mempermainkan Allah SWT sebab Dia lebih cepat mengatur tipu daya. Maka dari itu turunlah ayat 22 sebagai lanjutan dari ayat 21.
Ayat 22 tersebut menunjukkan pangkat dan keahlian apapun hanya membutuhkan pertolongan kepada Tuhan (Allah SWT) ketika dalam posisi bahaya. Berdoa kepada Allah ketika di tengah badai adalah jalan terbaik.
Sebagaimana Ikrimah bin Abu Jahal yang lari dari Makkah dan bermaksud berlayar meninggalkan tanah Hijaz. Ketika tiba di tepi lau, Ikrimah menumpang perahu layar.
Dalam perjalanan badai topan datang yang mengakibatkan ombak besar. Dalam situasi tersebut, sang juragan kapal berkata kepada penumpang, "Disaat yang begini, yang perlu ialah doa dan ikhlas. Adapun berhala-berhala tidak juga dapat menolong di saat seperti ini."
Baca juga: Saat Kiamat Tiba, Baca Kalimat Thayyibah yang 'Dibocorkan' Rasulullah SAW Ini
Ikrimah kemudian memohon kepada Allah SWT apabila menyelematkan dari bahaya maka akan datang kepada Nabi Muhammad SAW . Tak lama berselang badai hilang dan ombak tenang. Ikrimah pun akhirnya menemui Nabi Muhammad SAW dan masuk Islam.
Ini menurut sebuah hadis yang dirawikan oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Sa'ad bin Abu Waqqash, tatkala Nabi menaklukkan Makkah, dan Ikrimah melarikan diri.