REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur, memutuskan memperpanjang masa tanggap darurat banjir. Tanggap darurat itu terkait banjir yang melanda sejumlah titik di empat kecamatan, yakni wilayah Kecamatan Taman, Tanggulangin, Waru, dan Kecamatan Candi.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, masa tanggap darurat banjir diperpanjang selama 14 hari mulai 21 Februari 2024 atau hingga 5 Maret mendatang. “Kami menyadari bahwa situasi di empat kecamatan masih memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melanjutkan masa tanggap darurat guna memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan mempercepat proses pemulihan,” kata dia, dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).
Menurut Bupati, pada masa tanggap darurat ini penanganan warga terdampak bencana menjadi perhatian utama. Seperti terkait makanan dan air bersih. Ia mengatakan, di empat kecamatan terdampak banjir sudah tersedia posko tanggap darurat. “Bagi warga yang membutuhkan air bersih dan makanan bisa langsung menuju ke posko yang sudah kami dirikan,” ujar dia.
Bupati mengatakan, Pemkab Sidoarjo bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menangani dampak banjir dan masyarakat terdampak. Ia memastikan ketersediaan bantuan logistik, juga pelayanan kesehatan.
“Warga yang membutuhkan bantuan diharapkan tetap berkoordinasi dengan posko-posko tanggap darurat yang telah kami siapkan. Kami juga meminta masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan dan mengikuti arahan dari petugas penanggulangan bencana,” kata Bupati.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo Dwidjo Prawito mengatakan, di posko tanggap darurat tersedia bantuan makanan dan air bersih, serta ada juga toilet portabel yang bisa dimanfaatkan warga terdampak banjir.
Menurut Dwidjo, pemkab berencana menyalurkan bantuan bahan pokok untuk warga terdampak bencana. “Untuk bantuan sembako bagi masyarakat terdampak masih kami proses pendataannya, agar tepat sasaran,” kata dia.