REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH Hodri Ariev mengatakan ada dua catatan serius menyusul masih maraknya kekerasan di pesantren yaitu faktor internal dan eksternal.
Menurutnya persoalan ini tidak hanya menjadi tugas para kiai sebagai pengasuh atau ustaz namun tugas semua pihak.
Secara internal, kata Kiai Hodri, RMI menilai kurangnya langkah antisipatif mencegah bullying maupun persekusi. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya jumlah sumber daya manusia (SDM) di pesantren stau bisa juga karena lemahnya daya dukung pengawasan dan pembinaan santri.
"Kita tidak cukup lagi hanya memberitahu tentang baik dan buruk, tentang prilaku terpuji dan tercela," ujar Kiai Hodri kepada republika.co.id, Senin (26/2/2024).