Senin 26 Feb 2024 21:14 WIB

2 Catatan Serius RMI PBNU Sikapi Mencuatnya Kembali Kekerasan di Pesantren

RMI PBNU mengajak pesantren tingkatkan pembinaan santri

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur. RMI PBNU mengajak pesantren tingkatkan pembinaan santri
Foto: EPA/Fully Handoyo
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur. RMI PBNU mengajak pesantren tingkatkan pembinaan santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), KH Hodri Ariev mengatakan ada dua catatan serius menyusul masih maraknya kekerasan di pesantren yaitu faktor internal dan eksternal. 

Menurutnya persoalan ini tidak hanya menjadi tugas para kiai sebagai pengasuh atau ustaz namun tugas semua pihak.

Baca Juga

Secara internal, kata Kiai Hodri, RMI menilai kurangnya langkah antisipatif mencegah bullying maupun persekusi. Hal ini bisa terjadi karena terbatasnya jumlah sumber daya manusia (SDM) di pesantren stau bisa juga karena lemahnya daya dukung pengawasan dan pembinaan santri.

"Kita tidak cukup lagi hanya memberitahu tentang baik dan buruk, tentang prilaku terpuji dan tercela," ujar Kiai Hodri kepada republika.co.id, Senin (26/2/2024).