Kamis 29 Feb 2024 14:26 WIB

Masih Bingung Atur Keuangan? Intip 5 Tips Finansial dengan Konsep Syariah

Total aset bank syariah Rp 868,98 triliun di bulan Desember 2023 kemarin.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. melalui Unit Usaha Syariah (UUS Maybank Indonesia) hari ini meresmikan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Kelapa Gading,
Foto: Dok Republika
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. melalui Unit Usaha Syariah (UUS Maybank Indonesia) hari ini meresmikan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Kelapa Gading,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski telah memasuki bulan kedua di tahun 2024, tak ada kata terlambat untuk mulai mengatur keuangan secara matang demi mencapai tujuan finansial di masa mendatang. Terlebih, di era modern saat ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai solusi keuangan, termasuk produk dan layanan perbankan syariah yang menawarkan beragam manfaat.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor perbankan syariah nasional yang terus berkembang dengan total aset Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) meningkat dari Rp 782,1 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp 868,98 triliun di bulan Desember 2023 kemarin.

Baca Juga

Head Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari mengatakan, dengan mengusung nilai-nilai utama yang bersifat universal, seperti transparansi, keadilan, dan kebersamaan, tak heran jika produk dan layanan perbankan syariah dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Ia menekankan agar tidak sepelekan dan tunda pengelolaan finansial keluarga lebih lama lagi, sebab semakin cepat, semakin baik.

"Mulailah sekarang untuk kontrol penuh keuangan Anda dengan memanfaatkan solusi keuangan berbasis syariah untuk meraih berbagai manfaat maksimal sekaligus membawa ketenangan dalam keluarga," ujarnya, Kamis (29/2/2024).

Kini, bagi yang ingin mengatur keuangan namun bingung memulainya, simak dulu lima tips berikut ini karena cerdas kelola secara syariah untuk keluarga penuh berkah!

1. Memastikan daftar pendapatan dan pengeluaran

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah penerapan pola hidup hemat dan sederhana. Untuk melakukannya, hitunglah jumlah dari seluruh pendapatan dalam satu bulan, baik dalam bentuk gaji, keuntungan berinvestasi, berbisnis maupun pekerjaan sampingan.

Setelahnya, susun juga pengeluaran menurut skala prioritas yang dibutuhkan oleh setiap keluarga, baik jangka pendek maupun panjang, termasuk dana pendidikan anak dan dana pensiun di hari tua. Jagalah keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga dapat mengontrol pembelanjaan setiap bulan dan memastikan pengeluaran tidak lebih besar daripada pemasukan.

 

2. Menghindari diri dan keluarga dari jeratan utang konsumtif

Yang tak kalah penting saat mengelola keuangan adalah mencegah terjadinya utang dalam kehidupan sehari-hari. Hindari berbagai bentuk tindakan pemborosan, terutama berutang untuk sesuatu yang bersifat konsumtif. Pahami juga bahwa utang hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat untuk kebutuhan yang bersifat mendesak, serta perlu diatur secara bijaksana agar tidak mengancam perencanaan keuangan keluarga. Jika telah memiliki utang, pastikan pelunasannya menjadi salah satu prioritas utama yang perlu diselesaikan secepatnya.

 

3. Menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak

Berikutnya, menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat juga harus dilakukan. Hal ini sebagai bentuk persiapan dari kemungkinan terjadinya musibah atau hal lain yang tidak diinginkan di masa mendatang, termasuk merenovasi rumah yang perlu segera dikerjakan dan membetulkan kendaraan yang rusak. Dengan adanya alokasi dana darurat, setiap keluarga dapat berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tak terduga di saat mendesak, sehingga terhindar dari berbagai bentuk hutang yang mungkin saja ditimbulkan.

 

4. Memilih solusi keuangan dengan prinsip syariah

Di tengah kemajuan zaman saat ini, layanan dan produk syariah bukanlah sekedar alternatif, melainkan pilihan tepat bagi keluarga Indonesia yang menginginkan sebuah solusi keuangan dengan manfaat positif, baik materiil maupun spiritual, yang juga sesuai dengan gaya hidup masyarakat masa kini. Gunakan produk keuangan berbasis syariah yang mengedepankan prinsip utama, seperti transparansi dan keadilan dalam setiap transaksi, sehingga tak perlu lagi merasa khawatir terhadap pengelolaan keuangan karena dilakukan secara transparan dengan pembagian risiko yang adil antara bank dan nasabah.

 

5. Memanfaatkan layanan Shariah Wealth Management (SWM)

Bagi keluarga yang ingin mengakomodasi berbagai kebutuhan keuangan dengan mudah dalam satu layanan, Maybank Shariah Wealth Management (SWM) bisa menjadi pilihan tepat. Dirancang khusus dengan mengusung lima pilar utama, SWM akan menemani setiap fase perjalanan hidup nasabah, mulai dari pengumpulan kekayaan, pertumbuhan aset, perlindungan risiko, serta dua pilar penting yang belum pernah ditemukan pada produk syariah lainnya, yaitu pembersihan harta dengan berbagi kepada sesama dan persiapan wasiat kepada ahli waris. Shariah Wealth Management membawa beragam manfaat yang akan membantu masyarakat meraih keseimbangan keuangan dan keberkahan spiritual.

"Kini, Maybank Indonesia melalui Unit Usaha Syariah (UUS) juga telah menghadirkan layanan Maybank Shariah Wealth Management (MySWM) yang pertama di Indonesia," ujar Romy.

Sebagai sebuah solusi pengelolaan kekayaan yang komprehensif, nasabah tak perlu merasa khawatir karena dapat memenuhi segala kebutuhan finansialnya lewat berbagai produk berbasis syariah yang disesuaikan dengan fase perjalanan hidup nasabah melalui lima jalan menuju kebaikan yaitu, wealth creation (penciptaan kekayaan), wealth accumulation (mengakumulasi kekayaan), wealth preservation (melindungi), wealth purification (menyucikan harta) dan wealth distribution (waris dan wasiat).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement