Ahad 03 Mar 2024 16:46 WIB

Dinsos Jabar Beri Bantuan Logistik Senilai Rp 186 Juta ke Korban Pergerakan Tanah Cibedug

Bantuan logistik dari APBD yang disalurkan berupa bahan makanan, seperti mi instan

Tim dari Dinsos Jabar memantau kegiatan dapur umum dan pengungsian
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Tim dari Dinsos Jabar memantau kegiatan dapur umum dan pengungsian

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan warga di di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, terdampak bencana pergerakan tanah. Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar) pun, langsung menyalurkan bantuan senilai total Rp186.632.750 pada warga terdampak, Sabtu (2/3/2024). 

Bantuan disalurkan langsung oleh Plt Kepala Dinas Sosial Jabar Andrie Kustria Wardhana didampingi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Enok Komariah. Tim dari Dinsos Jabar juga memantau kegiatan dapur umum dan pengungsian guna memastikan pengungsi terfasilitasi pemenuhan kebutuhan dasarnya. 

Baca Juga

"Bantuan ini ada yang bersumber dari APBD Jabar senilai Rp42.644.000 dan dari APBN senilai Rp101.735.000," ujar Enok. 

Enok megatakan, bantuan logistik dari APBD yang disalurkan berupa bahan makanan, seperti mi instan, air mineral, sarden, kornet, liwet instan, abon, dan lainnya. Sedangkan bantuan dari APBN yang disalurkan berupa bahan makanan, sandang, kasur, kidsware, family kit, alat dapur, tenda gulung, serta 500 kg beras (senilai Rp5.271.500). 

Berdasarkan data, sebanyak 47 KK/160 jiwa mengungsi ke Islamic Center pasca terjadinya pergerakan tanah di Desa Cibedug, Pergerakan tanah di desa itu terjadi pada 18 dan 29 Februari. 

Bencana ini menyebabkan tanah amblas 5 meter dan beberapa bangunan rusak. Tercatat ada 3 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, 36 rumah terancam, dan 1 sekolah dasar rusak berat. 

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Rizal Carda Wir mengapresiasi bantuan yang diberikan. 

"Semoga bantuan yang diberikan dapat menjadi manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana," ujar Rizal. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement