Senin 04 Mar 2024 10:32 WIB

Pengumuman dari Badan Pangan: Harga Gabah Sudah Turun

Arief meyakini, harga beras perlahan akan menurun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petani merontokkan padi di lahan persawahan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petani merontokkan padi di lahan persawahan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (6/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi optimistis harga beras perlahan menurun seiring dengan gabah yang mulai terkoreksi. Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) rata-rata nasional sebesar Rp 7.040 per kg dari sebelumnya di atas Rp 8.000 per kg. 

"Selalu kami sampaikan agar mudah menghitung atau harga gabahnya Rp 8.000 atau Rp 9.000 (per kg) berarti harga berasnya tinggal kalikan dua jadi Rp 18.000. Hari ini begitu harga gabah Rp 7.000 otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp 2.000 jadi angkanya sekitar Ro 14 ribu kembali ke HET (harga acuan tertinggi)," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca Juga

Arief menjelaskan, penurunan harga gabah ini terjadi seiring dengan panen yang terjadi di beberapa daerah seperti Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak Grobogan, Lampung, Sumatera Selatan. Menurut perhitungan, panen akan menghasilkan produksi sekitar 3-3,5 juta ton dan mampu memenuhi kebutuhan nasional sekitar 2,5-2,6 juta ton.

Dengan begitu, Arief meyakini, harga beras perlahan akan menurun dan berperan dalam menurunkan angka inflasi yang tertinggi dari beras.

"Februari inflasi sebesar 2,75 persen year on year dengan kontribusi terbesar dari beras yakni 0,67 persen. Perlu disampaikan update perberasan nasional hari ini bapak ibu semua harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya kurang lebih 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita dari 2,5-2,6 juta ton," ujar Arief.

 

Arief mendorong dukungan seluruh stakeholder memberikan perhatiannya terhadap ketersediaan pangan dan stabilisasi harga sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Karena itu, ia berharap kepala daerah baik pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota secara aktif dan terus-menerus melaksanakan tiga hal.

Di antaranya, Gerakan Pangan Murah untuk memastikan stok di daerah cukup, bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah dan memantau harga pasar baik pasar pasar induk, pasar tradisional dan juga pasar ritel modern. Kemudian, lanjut Arief, pemantauan pasar ini juga untuk memastikan beberapa Beras SPHP dijual dengan harga maksimum Rp 10.950.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement