Sabtu 09 Mar 2024 02:23 WIB

Gandeng Perusahaan Farmasi AS, Cucu Kimia Farma Gencarkan Edukasi HPV

MSD akan memberikan edukasi terkait pencegahan berbagai penyakit melalui vaksinasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Cucu usaha PT Kimia Farma, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menandatangani komitmen kerja sama dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Merck and Co (MSD).
Foto: Kimia Farma Diagnostika
Cucu usaha PT Kimia Farma, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menandatangani komitmen kerja sama dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Merck and Co (MSD).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cucu usaha PT Kimia Farma, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menandatangani komitmen kerja sama dengan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Merck and Co (MSD). Direktur Utama KFD Arie Genipa Suhendi mengatakan KFD dan MSD berkolaborasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit terkait human papillomavirus (HPV).

"MSD akan memberikan edukasi terkait pencegahan berbagai penyakit melalui vaksinasi, sementara KFD menyediakan layanan vaksinasi HPV mandiri kepada masyarakat melalui Klinik Kimia Farma," ujar Arie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga

Arie menyampaikan kerja sama ini juga menjadi langkah preventif dalam mengurangi potensi infeksi dan dampak dari virus HPV. Arie berharap hal ini dapat  membantu masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan. 

Arie menjelaskan HPV merupakan penyebab dari berbagai penyakit, salah satunya kanker serviks. Dua genotipe HPV yang paling umum, ditemukan menjadi penyebab sekitar 70 persen dari kasus kanker serviks pada perempuan.

"Tak hanya kanker serviks, infeksi HPV juga dapat menyebabkan penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker anus, kanker penis, dan kutil kelamin yang juga dapat menyerang laki-laki," ucap Arie.

Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), lanjut Arie, vaksin HPV terbukti memiliki tingkat efikasi yang tinggi hingga hampir mencapai 100 persen, dalam mencegah infeksi HPV bagi individu 

yang belum terinfeksi saat pemberian vaksin. Untuk mengurangi risiko dampak dari virus HPV, Arie menyebut pentingnya penberian vaksin HPV penting bagi anak usia remaja dan dewasa.

"Sayangnya, upaya pencegahan belum menjadi prioritas masyarakat saat ini. Contohnya kanker serviks yang merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV, cakupan skrining pada 2023 masih sangat rendah, hanya mencapai 7,02 persen dari target 70 persen," sambung Arie.

Arie mengatakan kolaborasi KFD dan MSD bertujuan meningkatkan literasi, dan kesediaan masyarakat terkait penerimaan vaksin HPV. Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Kesehatan dalam mencegah morbiditas, mortalitas dan kecacatan disebabkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dalam mencapai SDGs 2030 dan Program Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim (2023-2030).

"Para tenaga ahli kesehatan di klinik Kimia Farma akan membantu memberikan pemahaman yang tepat seputar virus HPV, serta memberikan pendampingan, termasuk pemberian vaksin HPV dan akan memperluas pelayanan vaksinasi," kata Arie.

Managing Director MSD Indonesia George Stylianou mengatakan MSD berkomitmen berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih sehat. George berharap kerja sama ini dapat menekan penyebaran berbagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus tersebut

"Tak hanya penyakit terkait HPV, kami juga berkomitmen bersama KFD untuk memberikan edukasi mengenai penyakit lainnya yang dapat dicegah oleh vaksinasi, seperti pneumonia, varicella, Measles Mumps Rubella (MMR), dan diare rotavirus," ujar George.

George berharap masyarakat dapat mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi. Dengan begitu, George mengatakan masyarakat dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement