Ahad 10 Mar 2024 23:17 WIB

Seorang Pemancing Tenggelam di Waduk Jangari, Basarnas Cianjur Lakukan Pencarian

Korban diduga tidak dapat berenang terpeleset dan jatuh ke dasar waduk

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi pencarian korban tenggelam di Waduk, Kabupaten Cianjur
Foto: Dok Republika
Ilustrasi pencarian korban tenggelam di Waduk, Kabupaten Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR---Seorang pemancing bernama Hilman (22) warga Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu yang dilaporkan hilang tenggelam saat memancing di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Ahad (10/3/2024). Basarnas Cianjur, Jawa Barat, bersama petugas gabungan berupaya menemukan tubuh korban.

Komandan Regu Basarnas Cianjur, Andika Zain mengatakan, pihaknya langsung mengirim petugas ke lokasi setelah mendapat laporan dari warga terkait orang hilang tenggelam saat memancing di Dermaga Coklat, Jabagari bersama keponakannya.

Baca Juga

"Kami melakukan koordinasi dengan PMI Cianjur, BPBD, TNI/Polri, untuk melakukan upaya cepat pencarian korban yang dilaporkan sempat terpeleset saat asik memancing bersama keponakannya yang baru berusia 12 tahun di Dermaga Coklat, Waduk Jangari," ujar Andika.

Petugas dengan peralatan lengkap termasuk perahu karet, langsung melakukan upaya pencarian dengan cara susur tengah waduk hingga radius beberapa ratus meter dari lokasi korban pertama kali dilaporkan hilang tenggelam, dibantu nelayan sekitar.

Sedangkan petugas dan relawan lainnya melakukan susur pinggiran waduk dengan harapan tubuh korban dapat dengan cepat ditemukan. Diduga tidak dapat berenang, tubuh korban terseret hingga ke dasar waduk yang memiliki arus bawah cukup kencang.

"Kami upayakan pencarian cepat termasuk melakukan penyelaman dilokasi pertama kali korban dilaporkan hilang, serta upaya pencarian dengan perahu karet dengan radius yang lebih luas dengan harapan tubuh korban naik ke atas," katanya.

Informasi dari saksi mata nelayan setempat, H Gawir mengatakan baru mengetahui korban tenggelam setelah mendengar teriakan minta tolong dari saksi Ridwan (12) keponakannya yang ikut memancing berdampingan.

Mendengar teriakan minta tolong, Gawir bersama nelayan lainnya berusaha mencari tubuh korban yang diduga tidak dapat berenang terpeleset dan jatuh ke dasar waduk, beberapa orang nelayan lainnya melapor ke petugas terkait korban tenggelam.

"Saya dengar suara teriakan keponakan korban, saya langsung mendekat dan mencoba melakukan pencarian, namun korban sudah tenggelam. Sehingga kami bersama warga lainnya melaporkan ke petugas, diduga korban tidak bisa berenang," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement