Reza meragukan dua anak dalam aksi tersebut sepakat untuk bunuh diri. Reza mencurigai dua anak tersebut dipaksa mengikuti jejak orang tuanya bunuh diri.
"Ada dua orang anak tewas akibat melompat bisa jadi dipandang tidak miliki konsen berarti dipaksa pihak lain melakukan itu," ucap Reza.
Sebelumnya, aparat kepolisian mengungkapkan empat korban bunuh diri melompat dari Apartemen Teluk Intan dalam kondisi tangan terikat ketika jatuh secara bersamaan. Para korban terakhir menempati salah satu unit di apartemen tersebut sekitar dua tahun lalu sebelum akhirnya kembali kemarin.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA (50 tahun) dan JL (15) terikat tangannya dengan tali yang sama. AEL (52) terikat tali yang sama dengan JWA (13), ikatan tali tersebut mengikat," ucap Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Sabtu.