Senin 11 Mar 2024 21:19 WIB

Iran: Bantuan Simbolis AS ke Gaza Pertunjukan Konyol dan Pahit

AS mencegah gencatan senjata dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB.

Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina sahur Ramadhan di Rafah, Jalur Gaza, Ahad (10/3/2024).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina sahur Ramadhan di Rafah, Jalur Gaza, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengecam pengiriman bantuan Amerika Serikat ke Gaza dengan menyebutnya sebagai pertunjukan konyol dan pahit. Ini karena mereka menghalangi upaya internasional untuk melakukan gencatan senjata di wilayah Palestina yang terkepung.

“Langkah simbolis AS untuk mengirim bantuan kemanusiaan adalah sebuah tindakan yang menggelikan dan sekaligus sebuah pertunjukan yang pahit,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam konferensi pers mingguan di Teheran, Senin (11/3/2024).

Baca Juga

“Di satu sisi, mereka mencegah gencatan senjata dengan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB, dan di sisi lain, mereka mencoba meningkatkan citra penghasut perang di mata masyarakat dunia dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan cara yang simbolis dan konyol," ujar dia.

Dia merujuk pada veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza, yang dilanda perang pada tiga kesempatan berbeda. Kanaani mengatakan bahwa dunia kini menyadari sepenuhnya peran Amerika dalam menciptakan dan memperpanjang perang Gaza. 

Menurutnya, opini publik tidak akan berubah dengan tindakan simbolis tersebut. Dia juga mengecam komunitas internasional atas tindakan lamban yang menyakitkan dalam mengakhiri perang rezim Israel di Gaza.

“Lebih dari lima bulan setelah serangan brutal Zionis, sayangnya kita menyaksikan tindakan lamban yang sangat menyakitkan dari komunitas internasional, terutama PBB dan Dewan Keamanan yang tugas utamanya adalah memastikan perdamaian dan keamanan internasional," ujar Kanaani.

Diplomat Iran tersebut menyatakan Dewan Keamanan PBB gagal memenuhi tugasnya. Hal itu terjadi setelah dukungan politik dan militer AS terhadap rezim Israel dan penggunaan hak veto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement