Selasa 12 Mar 2024 10:26 WIB

Pemerintah Inggris Janjikan Dana untuk Perlindungan Komunitas Muslim

Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak serangan Hamas.

Red: Setyanavidita livicansera
Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Pemerintah Inggris pada Senin (11/3/2024) mengumumkan dana lebih dari 117 juta poundsterling (sekitar Rp 2,32 triliun) untuk melindungi masjid, sekolah dan pusat komunitas Muslim di Inggris dari serangan kebencian selama empat tahun ke depan. Langkah tersebut menyusul janji Perdana Menteri Rishi Sunak pada akhir Februari untuk menyediakan dana lebih dari 70 juta poundsterling (sekitar Rp 1,39 triliun) untuk melindungi sekolah-sekolah Yahudi, sinagog, dan fasilitas lain yang digunakan oleh komunitas Yahudi.

Pemerintah mengatakan, dana tersebut dialokasikan untuk mencerminkan jumlah situs komunitas yang digunakan oleh masing-masing agama, di mana warga Muslim Inggris jumlahnya 14 kali lebih banyak di antara penduduk Inggris dan Wales dibandingkan dengan warga Yahudi Inggris. Sunak dan partai Konservatif yang berkuasa mendapat kecaman keras karena dianggap telah memungkinkan Islamofobia meningkat di Inggris.

Baca Juga

Insiden Islamofobia meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, menurut Tell MAMA, sebuah organisasi yang memantau sentimen dan pelecehan anti-Muslim di Inggris. Saat berbicara tentang paket pendanaan baru tersebut, Menteri Dalam Negeri James Cleverly menyampaikan, kebencian Anti-Muslim sama sekali tidak memiliki tempat di dalam masyarakat Inggris. 

"Kami tidak akan membiarkan peristiwa di Timur Tengah digunakan sebagai alasan untuk membenarkan pelecehan terhadap warga Muslim Inggris." Tell MAMA mengatakan,  peningkatan serangan anti-Muslim disebabkan oleh berbagai pernyataan sayap kanan dalam lima bulan terakhir, terutama setelah serangan dari mantan Menteri Dalam Negeri Suella Braverman terhadap pengunjuk rasa pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza.

Dia menggambarkannya sebagai "demonstrasi kebencian" anti-Semit. Antisemitisme adalah permusuhan, prasangka, atau diskriminasi terhadap orang Yahudi. Sentimen ini merupakan salah satu bentuk rasisme, dan orang yang memendamnya disebut antisemit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement