Rabu 20 Mar 2024 11:06 WIB

Sebelas Tim Medis MER-C Tiba di Jalur Gaza

Tim MER-C akan bertugas selama minimal dua pekan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Setyanavidita livicansera
Anggota keluarga Al-Rabaya berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di luar rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, (Senin, (18/3/2024).
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Anggota keluarga Al-Rabaya berbuka puasa selama bulan suci Ramadhan di luar rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza, (Senin, (18/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menunggu beberapa pekan pada Senin (18/3/2024), Tim Medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang terdiri atas dokter spesialis bedah orthopedi, dokter umum, perawat dengan berbagai keahlian, bidan, dan lainnya, sekitar pukul 22.15 WIB atau pukul 17.15 waktu setempat mengabarkan bahwa mereka sudah tiba di Jalur Gaza, Palestina. “Sudah sampai di sisi Palestina,” demikian isi pesan singkat yang diterima MER-C Pusat di Jakarta, Senin (18/3/2024) pukul 22.15 WIB.

Kedatangan tim disambut oleh relawan MER-C yang di Gaza dan pejabat Kementerian Kesehatan Palestina. Suasana haru dan syukur mewarnai gedung imigrasi di Perbatasan Rafah sisi Gaza ketika 11 relawan MER-C turun dari bis. Bis tersebut membawa mereka dari perbatasan Rafah Mesir ke perbatasan Rafah Gaza yang hanya berjarak sekitar 100-meter saja.

Baca Juga

Dengan masuknya 11 relawan, maka total relawan WNI MER-C di Gaza saat ini sebanyak 13 orang. Tim MER-C akan bertugas selama minimal dua pekan. Mereka akan bekerja di fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh WHO dan Kementerian Kesehatan Palestina. 

Wilayah penugasan akan berada di Jalur Gaza bagian Selatan, karena rumah sakit di wilayah ini yang masih berfungsi, di tengah lumpuhnya sebagian besar fasilitas kesehatan di sepanjang Jalur Gaza. Tim Medis MER-C bisa mencapai Jalur Gaza atas kolaborasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mengkoordinir tim medis dari berbagai negara di bawah payung Emergency Medical Team (EMT) untuk memberikan bantuan di wilayah Gaza yang masih membara. 

MER-C atas kolaborasi dengan WHO, berkomitmen mengirimkan tim medis yang berkelanjutan ke Jalur Gaza, Palestina. Untuk itu, MER-C mengajak sejawat dari organisasi profesi, lembaga medis, Fakultas Kedokteran dan instansi medis lainnya untuk dapat bersama-sama atas nama bangsa Indonesia mengirimkan tim medis ke Jalur Gaza.

Pengiriman tim dan bantuan medis diharapkan dapat menjadi salah satu dukungan nyata bangsa Indonesia, khususnya untuk Palestina sesuai dengan amanat UUD 1945 dan politik luar negeri Indonesia. Hal ini dapat terlaksana tentunya atas doa dan dukungan rakyat Indonesia. 

Bantuan-bantuan medis dan kemanusiaan akan terus disalurkan oleh MER-C secara bertahap ke Jalur Gaza. MER-C berharap jika situasi sudah kondusif, MER-C dapat melakukan kembali pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza bagian utara yang saat masih sulit untuk dijangkau karena situasi yang masih mencekam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement