Rabu 20 Mar 2024 13:28 WIB

Pengeringan Genangan Banjir Demak-Kudus Dikebut Selesai Tiga Hari

Ada enam tanggul jebol di aliran Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus

Warga melewati banjir di Jalan Sultan Fatah, Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024). Bencana banjir karena curah hujan tinggi beberapa hari sejak Rabu (13/3) dari hulu ke hilir yang dipengaruhi bibit siklon tropis itu mengakibatkan sejumlah tanggul sungai jebol dan melimpas sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di pusat kota terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 cm yang menghambat aktivitas serta mobilitas warga dan sejumlah pertokoan terpaksa tutup.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga melewati banjir di Jalan Sultan Fatah, Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024). Bencana banjir karena curah hujan tinggi beberapa hari sejak Rabu (13/3) dari hulu ke hilir yang dipengaruhi bibit siklon tropis itu mengakibatkan sejumlah tanggul sungai jebol dan melimpas sehingga menyebabkan beberapa ruas jalan protokol di pusat kota terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30-60 cm yang menghambat aktivitas serta mobilitas warga dan sejumlah pertokoan terpaksa tutup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut upaya pengeringan air banjir yang menggenangi Kabupaten Demak-Kudus, Jawa Tengah, dikebut hingga dapat selesai dalam tempo tiga hari.

“Melihat pengalaman sebelumnya butuh waktu 4-5 hari untuk mengeringkan genangan banjir itu tapi untuk mendukung operasional logistik puasa-Lebaran melintasi jalur Jalan Raya Demak-Kudus-Pantura maka dikebut selesai tiga hari,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut saat ini sudah dioperasikan puluhan unit pompa bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian PUPR dan instansi terkait di lingkungan pemerintah daerah lainnya. Puluhan unit pompa itu disebar ke beberapa lokasi yang terdampak banjir untuk menyedot dan mengalirkan genangan air kembali ke sungai.

Selain itu, tim pekerja dari BBWS dan Kementerian PUPR saat ini juga masih terus berupaya siang-malam untuk menyempurnakan konstruksi perbaikan enam tanggul sungai yang jebol. “Konstruksi pokok sudah selesai saat ini tinggal tahap penyempurnaan tanggul ditinggikan dan dipertebal dari ukuran sebelumnya,” kata dia.

Keenam tanggul yang jebol tersebut tersebar di aliran Sungai Wulan, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus. Jebolnya tanggul membuat air luapan sungai mengalir deras dengan seketika menggenangi 89 desa di 11 kecamatan, dan melumpuhkan lalu lintas Jalan Raya Demak-Kudus (jalur Pantura). Pantauan tim Pusdalops BNPB banjir masih menggenang dengan ketinggian 30 sentimeter-2 meter terhitung sejak Selasa (19/3/2024).

Namun melihat progres penanggulangan yang berjalan baik dan membaiknya kondisi cuaca maka, ia mengaku optimistis upaya penanganan dampak banjir Demak-Kudus dapat berhasil dan selesai sesuai tempo waktu yang ditentukan. “Terlebih bila tanggul selesai, pompanisasi berjalan baik maka arus lalu lintas bisa normal dan warga tak perlu was-was banjir meninggi lagi bila terjadi hujan deras,” ujarnya.

Di sisi lain, ia memastikan, kondisi warga yang terdampak banjir sudah dijamin baik kebutuhan makan, air bersih, kesehatan melalui puluhan posko darurat yang disiagakan pemerintah daerah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement