REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tanggal pasti penyebaran Islam di Indo-China (yakni wilayah di Asia Tenggara) belum diketahui secara pasti. Namun secara umum, Islam masuk ke Indo-China sebelum Islam mencapai China pada masa Dinasti Tang (tahun 618-907).
Islam diperkenalkan ke wilayah wilayah di Asia Tenggara atau Indo-China oleh para pedagang dari dunia Muslim yang berlayar di sepanjang kota-kota pesisir.
Berikut ini kutipan dari “Arab Seafaring” karya George F Hourani seorang sejarawan Inggris: “Setelah melewati Selat Malaka yang dikenal orang Arab dengan nama Melayu Salaht (Selat), sebuah panggilan dilakukan di Pulau Tiuman."
"Selanjutnya menyeberang ke Indo-Cina, mereka berhenti di pelabuhan di Sanf, Kerajaan Champa di pesisir timur. Kemudian di sebuah pulau di lepas pantai, yang dikenal sebagai Sanf Fulaw (diubah dalam teks kita menjadi Sandar Fulat)."
"Dari sana kapal-kapal mungkin akan berlayar mengitari Teluk Tongking (sekarang Malaysia) ke Hanoi (ibukota Vietnam sekarang) yang dikenal sebagai Luqin, sebelum mereka sampai ke tujuan akhir mereka yakni Kanton (di China) yang disebut Khanfu."
Namun, yang diketahui secara pasti adalah pada abad ke-11, Islam sudah ada di Vietnam karena baru-baru ini ditemukan dua batu nisan milik umat Islam Champa yang berasal dari awal abad ke-11.
Sebelum melangkah lebih jauh, perlu memahami latar belakang sejarah masyarakat Champa. Kerajaan Champa didirikan pada abad ke-2 dan bertahan hingga abad ke-17. Wilayah kekuasaan Kerajaan Champa terbentang di sepanjang pantai tengah dan selatan Vietnam, namun dari waktu ke waktu meluas hingga ke wilayah Laos. Masyarakat Champa merupakan keturunan Melayu-Polinesia dengan budaya India.
Ketika Islam datang, hanya sedikit orang Champa yang menganutnya. Namun, antara tahun 1607 dan 1676, raja Champa menjadi Muslim sehingga mendorong sebagian besar rakyatnya untuk masuk Islam juga.
Sepanjang abad tersebut, provinsi Champa perlahan-lahan dianeksasi satu per satu hingga akhirnya pada abad ke-17, provinsi tersebut sepenuhnya diserap oleh Viet Nam (Vietnam). Pada masa pemerintahan Raja Vietnam yakni Minh Mang, suku Champa dianiaya dengan kejam.
Akibatnya, raja Muslim Champa terakhir memutuskan untuk mengumpulkan rakyatnya (orang-orang di daratan) dan bermigrasi ke selatan menuju Kamboja. Sedangkan yang berada di pesisir pantai, mereka merantau ke Trengganu (Malaysia).
Daerah tempat tinggal raja dan penduduk daratan hingga saat ini masih dikenal dengan nama Kompong Cham. Mereka tidak terkonsentrasi di satu wilayah tetapi tersebar di sepanjang sungai Mekong di Vietnam, membentuk 13 desa di sepanjang sungai tersebut. Selama bertahun-tahun, anak-anak mereka dikirim ke Kelantan (Malaysia) untuk belajar Alquran dan Islam. Setelah studi selesai, anak-anak ini kemudian kembali ke rumah untuk mengajar orang lain di 13 desa tersebut.
Selain itu, faktor lain yang membantu mereka melestarikan ajaran Islam yang sebenarnya adalah interaksi antara mereka dengan para pedagang Muslim Malaysia yang berlayar melalui sungai Mekong.
Tidak semua Muslim Champa bermigrasi bersama raja. Sekelompok orang tetap tinggal di provinsi Nha Trang, Phan Rang, Phan Ri, dan Phan Thiet (Vietnam Tengah). Dengan meningkatnya keterasingan mereka dengan Muslim lainnya, mereka mulai mencampuradukkan Islam dengan Buddha, Hindu dan Ba La Mon. Oleh karena itu, keturunan mereka menjadi melenceng dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Pada tahun 1959, keturunan mereka bertemu dengan Muslim Champa di salah satu dari 13 desa di Vietnam Selatan dan juga dengan komunitas Muslim di Saigon (kota Ho Chi Minh). Komunitas Muslim di Saigon sebagian besar terdiri dari orang India, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan Arab.
Akibat interaksi tersebut keturunan orang Champa yang telah kehilangan ajaran Islam yang sebenarnya mulai kembali ke Islam yang sebenarnya. Selanjutnya, dengan bantuan komunitas Muslim di Saigon, masjid dibangun di beberapa daerah di Vietnam Tengah.
Setelah tanggal 30 April 1975, ketika mayoritas Muslim Vietnam tetap berada di Vietnam di bawah rezim komunis, sejumlah besar dari mereka berhasil melarikan diri ke negara lain. Mayoritas dari mereka menetap di Amerika, Perancis, Malaysia, India, Kanada dan sebagian kecil di Australia.
Demkian penjelsan ringkat sejarah masuknya Islam ke Vietnam dilansir dari laman Islamawareness pada Kamis (21/3/2024). Di duga para pedagang Muslim dari Arab sudah sampai ke Vietnam pada abad ke-7. Tapi peninggalan Muslim Chmapa yang ditemukan di Vietnam berasal dari abad ke-11.
Sumber:
https://islamawareness.net/Asia/Vietnam/vietnam_article0001.html