Rabu 27 Mar 2024 14:22 WIB

Tak Hanya PPP, Gerindra Akui Ingin Rangkul PKS Dukung Pemerintahan Prabowo

Gerindra tidak punya hambatan untuk menjalin komunikasi dengan partai lain

Rep: Febryan A/ Red: Arie Lukihardianti
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Prabowo-Gibran, Habiburokhman
Foto: Republika
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Prabowo-Gibran, Habiburokhman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, pihaknya juga ingin merangkul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran kelak. Jadi, Gerindra bukan hanya ingin merangkul Partai Nasdem dan PPP.

"Iya (dirangkul) juga dong PKS. Lho PKS coba cek ke rekan-rekan PKS apakah ada masalah dengan kami, dengan Gerindra dan Pak Prabowo, sepertinya tidak ada masalah," ujar Habiburokhman kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (27/3/2024).

Baca Juga

Namun, Habiburokhman belum menjelaskan bagaimana upaya yang sudah pihaknya lakukan untuk merangkul PKS yang merupakan partai pengusung Anies-Muhaimin. Dia hanya menegaskan bahwa Gerindra tidak punya hambatan untuk menjalin komunikasi ataupun kerja sama dengan partai lain.

"Tidak ada satu partai pun yang kita anti-kan istilahnya. Oh kami anti dengan partai ini, enggak ada. Semua parpol adalah sahabat kami," kata Wakil Ketua Komisi III DPR itu.

Dalam kesempatan itu, Habiburokhman juga menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengajak PPP bergabung menjadi partai pendukung Prabowo-Gibran. Dia menyebut, rencana pertemuan Prabowo dan elite PPP belum bisa terwujud karena belum bisa mencocokkan jadwal mengingat PPP sedang berjuang di Mahkamah Konstitusi agar lolos parlemen.

Dengan keinginan Gerindra ataupun ketua umumnya, Prabowo untuk merangkul Nasdem, PPP, dan PKS, berarti hanya tersisa PDIP dan PKB partai parlemen yang tidak diajak gabung. Habiburokhman menilai, partai oposisi tak harus ada di sistem politik Indonesia karena DPR pada dasarnya bekerja mengkritisi kinerja pemerintah.

"Secara institusi ini DPR kan kritis terhadap eksekutif. Makanya orang-orang kayak saya di DPR bisa maksimal. Siapa pun pejabatnya kita kritis, kalau nggak bener, kita kritik," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pasangan capres-cawapres pemenang Pilpres 2024, Prabowo-Gibran akan berupaya membangun koalisi besar demi memajukan Indonesia secara bersama-sama. Muzani menyebut, komunikasi dengan partai politik yang bukan pendukung Prabowo-Gibran sejauh ini hasilnya positif.

"Kita akan terus membangun koalisi besar dengan berbagai macam partai politik yang ada di Senayan dan komunikasi itu sekarang sudah berlangsung," kata Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement