Ahad 31 Mar 2024 14:00 WIB

Puluhan Ribu Warga Pulau Bawean Masih Mengungsi Akibat Gempa Tuban

Hingga saat ini, gempa susulan yang terjadi sudah lebih dari 387 kali.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Warga membersihkan puing-puing bangunan rumah yang rusak akibat gempa di Desa Suwari, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Ahad (24/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Warga membersihkan puing-puing bangunan rumah yang rusak akibat gempa di Desa Suwari, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Ahad (24/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengeklaim, upaya penanganan dampak gempa bumi di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, telah dijalankan secara maksimal. Baik upaya penanganan yang dilakukan oleh Pemkab Gresik, Pemprov Jatim, pemerintah pusat, maupun stakeholder terkait lainnya.

"Pemprov Jatim selalu memastikan ketercukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi," kata Adhi, Ahad (31/3/2024).

Baca Juga

Adhi menjelaskan, berdasarkan data BPBD Jatim, saat ini terdapat 10.485 anak-anak, 18.599 orang dewasa, dan 5.065 lansia di Pulau Bawean yang harus mengungsi akibat gempa. Puluhan ribu pengungsi itu harus mengungsi karena gempa susulan masih terus terjadi. Meskipun intensitasnya mulai jarang. Hingga saat ini, gempa susulan yang terjadi sudah lebih dari 387 kali.

Terkait kebutuhan permakanan para pengungsi, Adhi memastikan tidak ada hambatan dan semuanya terpenuhi dengan baik. Bahkan, bantuan yang datang ke Pulau Bawean terus mengalir. Termasuk bantuan peralatan tidur dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Saya rasa semua bantuan sudah pada datang, semua kebutuhan logistik, peralatan tidur sebagian sudah datang. Sekarang yang paling utama adalah rumah-rumah yang rusak, fasilitas umum yang rusak, itu harus diperbaiki karena layanan publik harus berjalan," ujarnya.

Adhi menjelaskan, terkait perbaikan bangunan terdampak gempa, untuk rumah yang rusak akan diperbaiki oleh BNPB. Sedangkan untuk fasilitas umum yang rusak terdampak gempa tersebut akan diperbaiki oleh Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim. 

Berdasarkan catatan, BPBD Jatim di Pulau Bawean terdapat 3.920 rumah rusak ringan, 1.615 rusak sedang, dan 941 rusak berat. Kerusakan juga terjadi pada 198 tempat ibadah, 101 sekolah, dan 23 gedung kantor. Data ini merupakan data awal, karena tim masih terus melakukan asesmen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement