Selasa 02 Apr 2024 14:05 WIB

Kenaikan Kasus DBD Masih akan Berlanjut, Bagaimana Cara Mengendalikannya?

Kota Bandung, Jawa Barat tercatat memiliki jumlah kasus dengue terbanyak.

Petugas medis memeriksa kondisi pasien yang menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Selama Januari 2024 sebanyak 119 pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di rumah sakit tersebut atau mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 25 pasien.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Petugas medis memeriksa kondisi pasien yang menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Selama Januari 2024 sebanyak 119 pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di rumah sakit tersebut atau mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 25 pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menilai kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa waktu belakangan ini belum mencapai titik maksimal. Ia memprediksi kenaikan kasus dengue masih akan berlanjut.

"Hasil pantauan kami terus meningkat. Tapi belum sampai titik maksimal. Nampaknya, potensi kenaikan masih akan terjadi, mungkin sampai musim pancaroba mendatang," kata Maxi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

Maxi mengatakan per 26 Maret atau pekan ke-13 kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sebanyak 404 orang di antaranya dilaporkan meninggal akibat penyakit itu.

Dari sistem pemantauan penyakit, lanjut Maxi, Kota Bandung tercatat dengan jumlah kasus dengue terbanyak dengan 1.741 kasus. Posisi berikutnya ialah Kota Kendari dengan 1.195 kasus, Bandung Barat 1.143 kasus, Kota Bogor 939 kasus, dan Subang 909 kasus.

Untuk sebaran kematian akibat dengue, lanjut Maxi, Jepara mencatat angka 17 kematian, disusul Subang dengan 15 kematian, Kabupaten Bandung 14 kematian, Kendal 13 kematian, dan Bogor 12 kematian. Meski kasus dengue mengalami kenaikan, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit masih berada pada ambang batas aman.

"Untuk kondisi sekarang BOR masih aman. Masih ada bed yang kosong, ruang ICU (intensive care unit) juga masih tersedia," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement