REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengajak anak ikut itikaf di masjid sesungguhnya bukan sesuatu yang mustahil. Hanya saja, perlu persiapan matang sebelum melakukannya.
Guru Alquran di Sekolah Tahfidz Balita Rutab Al-Qarni yang berlokasi di Payaman Utara, Imogiri, DI Yogyakarta, Nurlatifah sudah beritikaf di masjid sejak kuliah. Dulu, dia terbiasa itikaf bersama teman-temannya.
"Jadi sudah rutin sebagai kegiatan tahunan bersama teman-teman dulu," ujar perempuan yang disapa Latifah ini kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Kini, Latifah sudah berkeluarga dan memiliki dua anak berusia enam dan empat tahun. Tahun ini, Latifah berkesempatan untuk melakukan itikaf dengan membawa kedua anaknya. Dia dan keluarga melakukan itikaf dimulai dari malam 21 Ramadhan.
"Kami memulainya bakda Tarawih, meniatkan untuk itikaf, (setelah sholat Isya dan Tarawih) pulang terlebih dahulu menyiapkan beberapa hal untuk bekal anak-anak di masjid," kata perempuan yang menjabat sebagai ketua yayasan Daarul Maqaamil Amiin ini.
Sebelum berangkat itikaf, Latifah menyiapkan bekal makanan, baju ganti, peralatan mandi, alat sholat, buku bacaan anak, mainan, dan vitamin. Yang terpenting adalah alat tidur untuk anak-anak agar nyaman selama mengikuti itikaf.
Latifah juga berusaha membuat daftar target apa saja yang ingin dikejar selama itikaf. Dia menyebut tentunya ada banyak perbedaan itikaf bersama anak-anak dan saat masih lajang.
"Kerepotannya mungkin lebih banyak, sehingga perlu persiapan yang lebih matang, perlu kesabaran yang luas karena yang diurus tidak hanya diri sendiri, tapi juga membawa suami dan anak-anak," kata perempuan yang berdomisili di Payaman Utara, Imogiri ini.
Latifah kemudian membagikan beberapa tipsnya bagi yang ingin itikaf sambil membawa anak. Pertama, niatkan betul untuk menjemput keridhaan Allah SWT, menanamkan kecintaan anak-anak pada masjid, Alquran, dan keluarga berusaha untuk mendekat kepada Allah SWT di malam-malam terakhir Ramadhan.