REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel membuka kembali wilayah udaranya akibat serangan Iran di teritorinya pada Ahad (14/4/2024). Serangan drone dan rudal Iran membuat Israel memberlakukan penangguhan operasional penerbangan selama tujuh jam.
"Wilayah udara dibuka untuk lalu lintas penerbangan sipil setelah ditangguhkan selama tujuh jam," demikian pernyataan Perusahaan Penyiaran Publik Israel.
Perusahaan penyiaran tersebut melaporkan juga bahwa Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv kembali melanjutkan lalu lintas udara keberangkatan dan kedatangan. Sementara itu, situs Flight Radar 24 yang melacak lalu lintas penerbangan sipil secara global menunjukkan sejumlah pesawat melintasi wilayah udara Israel sekitar pukul 12.15 WIB.
Update as of 07:00 UTC time based on official NOTAMs.
* Iran airspace - OPEN for IFR flights 🟢
* Jordan airspace - OPEN 🟢
* Iraq airspace - OPEN 🟢
* Lebanon airspace - OPEN 🟢
* Israel airspace - OPEN 🟢 pic.twitter.com/ZZI2F8TzXG
— Flightradar24 (@flightradar24) April 14, 2024
Namun, sebagian besar maskapai penerbangan masih menggunakan koridor udara di Sinai Mesir utara dan wilayah udara Turki sebagai rute mereka. Itu terjadi seiring ketegangan yang terus berlanjut antara Teheran dan Tel Aviv.