REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT telah memberikan anugerah kepada umat Muslim berupa hubungan yang mulia antara manusia yang lemah dan Allah yang Mahakuasa.
Hubungan tersebut adalah sholat, ibadah yang berkaitan erat dengan kehidupan setiap Muslim, baik saat sakit, bepergian, maupun berjihad.
Ibadah sholat menyatukan semua bentuk ibadah, baik secara hati, spiritual, fisik, maupun verbal. Sholat adalah tempat berlindung seorang hamba kepada Allah SWT.
Di antara pengaruh sholat bagi pribadi-pribadi Muslim ialah memberikan kemuliaan kepada seorang Muslim saat dia meletakkan dahinya dan ubun-ubunnya di tanah.
Hal itu adalah untuk merendahkan diri dan menyadari kebutuhannya akan Sang Pencipta, sehingga dia terbebas dari segala belenggu.
Sekaligus bentuk penyerahan penuh kepada Allah Ta'ala, dan mengulangi dengan keteguhan hati, dengan mengucapkan, "Subhana Rabbiyal A'la" (Mahasuci Allah yang Mahatinggi).
Sholat sejatinya juga merupakan penebus dosa. Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Nabi SAW bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ ؟ قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ. قَالَ فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخخَطَايَا.
"Menurut kalian, bila ada sebuah sungai yang mengalir di depan pintu salah seorang dari kalian di mana dia mandi di situ sebanyak 5 kali dalam sehari. Apakah ada daki yang tertinggal (di badannya)?"
Mereka (para sahabat) pun berkata, "Tentu tidak tersisa daki sedikit pun." Beliau SAW kemudian bersabda, "Itulah pengibaratan sholat 5 waktu. Allah menghapus berbagai dosa dengannya (sholat tersebut)." (HR Bukhari dan Muslim)
Sholat juga adalah cahaya bagi seorang Muslim. Ketika sholat mengisi relung jiwa setiap Muslim, maka ia akan ditunjukkan ke jalan yang benar. Ibarat cahaya, sholat itu memandu dan menerangi jalan seorang Muslim menuju kebenaran. Tidak ada cahaya, gelap sudah jalannya.
Sholat adalah cahaya, seperti didasarkan pada hadits riwayat Abu Malik Al Asy'ari RA, berikut ini:
عن أبي مالك الأشعري رضي الله عنه؛ أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((الطهور شطرُ الإيمان، والحمد لله تملأ الميزانَ، وسبحان الله والحمد لله تملآن - أو تملأ - ما بين السماوات والأرض، والصلاة نور، والصدقة برهان، والصبر ضياء، والقرآنُ حُجَّة لك أو عليك، كلُّ الناس يغدو فبائعٌ نفسَه، فمعتِقُها أو مُوبقُها))
Rasulullah SAW bersabda, "Bersuci itu separuh dari iman, (mengucapkan) Alhamdulillah mencukupi timbangan, (mengucapkan) Subhanallah dan Alhamdulillah (Segala Puji hanya bagi Allah) keduanya memenuhi apa yang terdapat di antara langit dan bumi, (melaksanakan) sholat adalah cahaya, sedekah adalah burhan (bukti), sabar itu dhiya’ (cahaya yang disertai rasa panas). Adapun Alquran bisa menjadi hujjah bagimu atau hujjah atasmu. Setiap orang berangkat di pagi hari sampai menjual dirinya sehingga dia membebaskannya atau membinasakannya." (HR Muslim)
Menunaikan ibadah sholat fardhu tentu harus tepat waktu. Karena sholat adalah ibadah yang ditetapkan waktunya. Allah SWT berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
"Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS An Nisa ayat 103)
Sumber: mawdoo