Kamis 18 Apr 2024 05:45 WIB

6 Bacaan Dzikir yang Disukai Rasulullah SAW yang Pahala dan Khasiatnya Melimpah

Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdzikir. Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Ilustrasi berdzikir. Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setiap hamba hendaknya selalu berdzikir kepada Allah, baik melalui hati maupun lisannya. Karena, jika manusia tidak berdzikir, sama saja mati. 

Dari Abu Musa ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:  

Baca Juga

 مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَيَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

Artinya: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya, adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR Bukhari, Muslim, dan Baihaqi)

Dzikir adalah perbuatan hamba Allah SWT yang paling utama dan ditekankan lebih dari seratus kali dalam Alquran. Umat Islam diperintahkan untuk banyak berdzikir dan mengagungkan Allah SWT.

Ditegaskan dalam surat al-Ankabut bahwa mengingat atau menyebut-Nya lebih utama dari segala sesuatu dan disebutkan bahwa mengingat/menyebut SWT Allah adalah yang paling uqtama di antara amal ibadah. Allah SWT berfirman: 

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-‘Ankabut [29]:45)

Banyak kitab-kitab yang menyusun doa dan dzikir untuk dibaca secara rutin dalam kehidupan sehari-hari atau dianjurkan untuk dibaca pada acara-acara khusus.

Dzikir kepada Allah SWT ada banyak jenisnya. Berikut beberapa dzikir yang dibaca dan dianjurkan Rasulullah sebagaimana diterangkan dalam hadits: 

1. Nabi beristighfar

Abu Huraira mendengar Rasulullah SAW bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

"Demi Allah, sesunguhnya aku beristighfar (memohon ampun) kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari." (Hadits Riwayat al-Bukhari)

Dalam hadits lain diriwayatkan dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari, Rasulullah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

"Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah dan beristighfarlah (memohon) ampun kepada-Nya, Karena sesungguhnya aku bertobat sebanyak seratus kali dalam satu hari."

2. Dzikir subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil adzim

 سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Berdasarkan riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: 

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Ada dua ungkapan yang sangat mudah diucapkan oleh lidah, namun sangat berat dalam timbangan dan sangat disukai oleh Yang Mahapengasih (Allah), yaitu kalimat 'Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil adzim." (HR Bukhari dan Muslim)  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement