REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus demam berdarah dengue (DBD) yang hingga kini masih tinggi.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi di Cibinong, dikutip Kamis (18/4/2024), meminta masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari DBD.
"Memang masih tinggi. Perubahan masih cukup tinggi untuk peningkatan kasusnya," ungkap Agus.
Meski begitu, ia memastikan peningkatan kasus DBD dalam waktu dekat di Kabupaten Bogor tidak berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Agus menyebutkan petugas kesehatan di lapangan juga telah disiagakan untuk terjun langsung melakukan pemantauan jika terjadi beberapa kasus DBD dalam waktu bersamaan di satu lingkungan.
"Memang di awal-awal sudah disampaikan dari Februari sampai Mei (kasus DBD) dua kali lipatnya, dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana menyebutkan dalam empat bulan terakhir ada 15 warga meninggal dunia karena DBD.
Ia mencatat pada periode Januari-April 2024 ada sebanyak 1.253 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Bogor.
"Januari sebanyak 256 kasus, Februari 313 kasus, Maret 562 kasus dan April 122 kasus, dengan kasus meninggal sebanyak 15 orang," paparnya.
Sebaran kasus tertinggi terjadi di beberapa kecamatan, diantaranya Kecamatan Cileungsi, Jonggol, Gunung Putri dan juga Kecamatan Cibinong
"Sebaran kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Cileungsi 135 kasus, Jonggol 133 kasus, Gunung putri 81 kasus dan Kecamatan Cibinong 79 kasus," ungkap Adang.