Kamis 18 Apr 2024 21:34 WIB

Pj Gubernur Bey Minta Kota/Kabupaten se-Jabar Petakan Lahan Tanam untuk Pompanisasi

Pada 2024 ini akan dialokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik di Jabar.

Rep: Antara/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin memimpin Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian di Jabar
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin memimpin Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan dan Produktivitas Pertanian di Jabar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta kota dan kabupaten se-Jawa Barat (Jabar) untuk membuat pemetaan lahan tanam agar program pompanisasi air bagi sawah tadah hujan bisa tepat sasaran. Sehingga, target produksi gabah 11 juta ton pada tahun ini bisa tercapai.

"Dalam beberapa waktu ke depan, perlu ada instrumen untuk menjaga ketersediaan air, antara lain dengan pompanisasi. Namun penerima pompanisasi harus jelas dan sesuai target sehingga saya meminta pemerintah kabupaten/kota membuat pemetaan lahan dan lokasinya," ujar Bey di Gedung Sate Bandung, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga

Menurut Bey, setelah musim panen raya yang akan dimulai akhir April hingga awal Mei 2024. Diperkirakan setelah Mei curah hujan terus menurun. Sehingga dikhawatirkan terjadi kekeringan, padahal musim tanam dijadwalkan akan dilakukan pada Juni.

Mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian akan memaksimalkan produksi sawah tadah hujan atau padi gogo melalui kegiatan pompanisasi. Pada 2024 ini akan dialokasikan bantuan pompanisasi sebanyak 2.500 titik untuk akselerasi perluasan tanam sawah tadah hujan di Jabar.

Selain meminta untuk dilakukan pemetaan, Bey mengatakan bahwa perlu ada koordinasi dengan pihak TNI/Polri untuk menjaga program pompanisasi, dan jika perlu di setiap alat pompanisasi disematkan GPS atau menggunakan pengawasan secara digital.

"Maksimalkan juga resi gudang dan pusat distribusi Jabar sebagai instrumen pengendalian stok dan harga pangan," katanya.

Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian Komjen Setyo Budiyanto mengatakan TNI dan kementerian sudah bekerja sama untuk program pompanisasi, termasuk untuk wilayah Jabar yang kebagian 2.500 titik.

Menurutnya, sebanyak 201.702,6 hektare sawah tadah hujan serta beberapa sawah irigasi akan menjadi sasaran dari pompanisasi tersebut sesuai prioritasnya sehingga ia meminta Pemprov Jabar segera menyerahkan peta lokasi dan lahan petani mana saja yang berhak mendapatkan pompanisasi.

"Saya berharap ada akselerasi di Jabar sebab hingga 15 April 2024, dari total luas lahan sawah tadah hujan itu hanya 5.630 hektare yang sudah mulai percepatan tanam, jumlahnya masih sangat kecil," kata Setyo.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meminta bupati/wali kota di Jabar sesegera mungkin menindaklanjuti kebutuhan Kementerian Pertanian, khususnya terkait peta lahan penerima bantuan pompanisasi.

"Baru 1.300 titik yang sudah terealisasi untuk 13.000-an hektare lahan. Kementerian Pertanian bahkan siap jika Jabar menambah kebutuhan pompanisasi hingga 5.000 titik," katanya.

Sementara itu, dalam rapat koordinasi ketahanan pangan itu, beberapa kepala daerah menyampaikan perlunya perbaikan infrastruktur vital seperti irigasi sawah yang mulai rusak, sampai bendungan seperti Bendung Cariang di Kecamatan Ujung Jaya, Sumedang yang juga butuh perbaikan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement