REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Dua sumber keamanan Irak mengatakan lima roket ditembakan dari Kota Zummar, Irak ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di timur laut Suriah. Serangan pertama ke pasukan AS sejak awal Februari lalu ketika kelompok-kelompok yang didukung Iran berhenti menyerang pasukan AS.
Serangan ini juga dilakukan satu hari setelah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani pulang dari kunjungannya ke Washington dan bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih. Dua orang sumber dan seorang perwira angkatan darat Irak mengatakan, peluncur roket dipasang di belakang truk kecil yang diparkir di perbatasan Zummar dengan Suriah.
Perwira militer mengatakan, truk itu terbakar akibat ledakan yang disebabkan roket yang belum diluncurkan saat pesawat tempur berada di udara. "Kami tidak bisa mengkonfirmasi truk itu dibom pesawat tempur AS kecuali setelah kami menginvestigasinya," kata perwira militer yang tidak bersedia disebutkan namanya itu, Ahad (21/4/2024).
Seorang pejabat keamanan Irak yang berada di Kota Zummar mengatakan Irak menggerahkan pasukan keamanan ke area itu dan mencari pelaku penembakan. Tapi, pelaku melarikan diri dengan kendaraan lain.
Dalam pernyataanya lembaga yang bertanggung jawab menyebarkan informasi keamanan di Irak, Security Medica Cell mengatakan pasukan Irak menggelar "operasi pencarian dan inspeksi" untuk mencari pelaku di perbatasan Suriah untuk meminta pertanggung jawaban.
Perwira angkatan darat mengatakan truk yang digunakan dalam serangan itu disita untuk penyelidikan lebih lanjut. Penyelidikan awal menemukan truk itu hancur oleh serangan udara.
"Kami berkomunikasi dengan pasukan koalisi di Irak untuk berbagi informasi mengenai serangan ini," tambahnya. Pada Sabtu (19/4/2024) lalu terjadi ledakan besar di pangkalan militer di Irak. Ledakan itu menewaskan seorang anggota pasukan keamanan Irak yang termasuk kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Komandan pasukan yakin ledakan itu merupakan sebuah serangan. Tapi, angkatan darat Irak mengatakan mereka sedang menyelidikinya dan tidak ada pesawat tempur yang terbang di atas pangkalan militer saat itu.