Selasa 23 Apr 2024 10:21 WIB

Benarkah Iran dan Israel Dua Bandit Penyebab Anarki di Kawasan?

Reaksi dunia Islam dinilai cukup ringan usai Iran menyerang Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang penggemar memegang bendera nasional Iran dan bersorak sebelum pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022.
Foto: AP/Frank Augstein
Seorang penggemar memegang bendera nasional Iran dan bersorak sebelum pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran melakukan serangan yang diperkirakan dan diberitahukan sebelumnya terhadap Israel pada 13 April 2024. Ini sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.

Ketika kedutaan dihancurkan oleh Israel yang mengakibatkan delapan warga Iran, termasuk dua jenderal angkatan darat, terbunuh, dunia tetap diam karena pelakunya adalah Israel. Israel sering melakukan kejahatan tanpa mendapat hukuman.

Baca Juga

Namun, ketika Iran membalas, dunia Barat menekankan hak Israel untuk mempertahankan diri dari agresi Iran. Mereka bertindak seolah-olah bukan Israel yang memulai konflik kekerasan tersebut.

Kolumnis di Daily Sabah, Ibrahim Karatas mengungkapkan, kemunafikan negara-negara Barat tidak mengejutkan, namun dunia Muslim juga tidak mendukung Iran. Meski semuanya mendukung Palestina melawan Israel, namun mayoritas dari mereka tetap bungkam atau tidak menekankan bahwa Iran benar dalam menyerang Israel.

"Memang benar bahwa Iran benar karena serangannya merupakan respons terhadap agresi Israel. Namun, reaksi dunia Islam cukup ringan," kata pemegang gelar Ph.D. dalam Hubungan Internasional itu, dikutip dari Daily Sabah.

Selanjutnya...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement