Selasa 23 Apr 2024 20:01 WIB

Pria Lukai Ibu Kandung Sendiri di Cengkareng Positif Gunakan Sabu

Namun polisi tetap fokus dengan perkara kekerasan yang dilakukan pelaku.

Penusukan (ilustrasi).
Foto: pixabay
Penusukan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria berinisial A (42) yang melukai ibu kandungnya, L (61) di Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (9/4) ternyata positif mengonsumsi narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba) jenis sabu.

Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang di Jakarta, Selasa (23/4/2024) menyebut bahwa pelaku positif konsumsi narkotika setelah dilakukan tes urine kepada pelaku A pekan lalu. "Ya, positif konsumsi sabu, hasil tes urine positif amfetamin dan metamfetamin," katanya.  

Baca Juga

Meskipun begitu, katanya, pihaknya tetap fokus dengan perkara kekerasan yang dilakukan pelaku dan dalam hal ini pelaku dapat dijerat dengan Pasal 44 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Kita fokus dengan perkara kekerasan pelaku, pasal KDRT itu," katanya saat menjawab pertanyaan mengenai potensi penambahan sangkaan pasal.

Hingga kini, kepolisian masih menunggu konfirmasi dari Rumah Sakit Polri Keramat Jati terkait pemeriksaan kejiwaan pelaku A.

"Kita sudah bersurat, sekarang masih tunggu balasan RS Polri soal pemeriksaan kejiwaan pelaku oleh ahli," katanya.  Sebelumnya, polisi menyebut pelaku A terancam hukuman lima tahun penjara. Pria tersebut ditetapkan sebagai tersangka usai terpenuhinya alat bukti sebagaimana diatur dalam pasal 184 Kita Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Ia juga menyebut, pelaku bisa dijerat dengan Pasal 44 UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

"Pasal 44 UU No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT. (Ancaman hukuman) lima tahun penjara," katanya. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement