REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia otomotif tidak hanya disukai oleh pria, melainkan juga wanita. Beberapa selebritas diketahui memiliki hobi otomotif, salah satunya drifting. Prilly Latuconsina, Wendy Walters, Nathalie Holscher, dan Al Ghazali merupakan sedikit di antara banyak selebritas yang menyukai aksi membawa mobil dengan membuat roda belakang ngepot ini.
Nge-drift ternyata tak asal bikin mobil bisa ngepot. Ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi agar bisa menjalani drifting dengan aman dan nyaman untuk pengemudi sekaligus mobilnya. Tips drifting ini dibagikan oleh pembalap Rifat Sungkar kepada sejumlah wartawan dalam acara Pertamina Fastron Drifting Experience di Sirkuit Sentul Otopark by Belklo, Senin (29/4/2024) pagi.
Menurut Rifat, drifting agak berbeda dengan mengendarai mobil normal, karena setir dibelokkan ke kanan tapi ban mobil belakang bergerak ke kiri. Untuk bisa nge-drift, yang pertama mobil harus berpenggerak roda belakang, kemudian rem tangan harus pakem.
Yang ketiga, pengemudi harus bisa melawan naluri alamiah dalam menyetir mobil biasa. Menurut Rifat, setelah membelokkan setir ke kanan contohnya, pengemudi otomatis berusaha membalas dengan memutar setir ke kiri.
"Sementara untuk mendapatkan momentum, hal kecil seperti teknik dasar melakukan drifting donat atau angka delapan, ketika mobilnya belok ke kanan, biarkanlah mobilnya berbelok dulu. Ketika ban belakangnya mulai bergeser, baru setirnya kita mainkan," kata Rifat menjelaskan.
Untuk mendapatkan momentum itu, kedua ban belakang harus bergerak bersamaan. Untuk mendapatkan tenaga yang baik, kata Rifat, mesin harus optimal sehingga tak boleh keliru dalam penggunaan pelumas. Sebab, drifting sangat mengandalkan ketangguhan mesin, apalagi saat melakukan sejumlah manuver dengan perubahan gerak yang cepat.
"Kalau mesin performanya bagus, nggak cepat panas, drifting pun menjadi lebih enak. Jadi harus menggunakan oli mesin yang juga bagus," katanya.
PT Pertamina Lubricants sebagai salah satu produsen pelumas menciptakan Pertamina Fastron Platinum Racing 10W-60, yang merupakan hasil kerja sama antara Pertamina Lubricants dan Lamborghini Squadra Corse, divisi balap Lamborghini. Oli ini telah terbukti efektif melindungi mesin dalam kondisi ekstrem, seperti pada ajang balap Lamborghini Super Trofeo, GT3, World Endurance Championship, dan lainnya.
“Dengan Fastron Platinum Racing 10W-60, pembalap dapat menikmati pengalaman drifting yang aman dan lancar," kata Nugroho Setyo Utomo, VP Marketing Pertamina Lubricants yang hadir dalam acara ini.
Rifat mengatakan, kualitas-kualitas oli Pertamina Fastron untuk mobil-mobil balap yang membutuhkan mesin berperforma tinggi sudah tidak diragukan lagi.
“Dukungan Pertamina Fastron terhadap pengalaman saya 25 tahun berkarier di dunia balap membuktikan jika Pertamina Fastron mampu melindungi mesin dalam kondisi ekstrem, untuk performa terbaik,” jelasnya.
Rifat mempraktikkan teknik drifting di area Sirkuit Sentul Otopark dengan piawai. Beberapa jurnalis mendapatkan kesempatan berada di samping Rifat, merasakan sensasi nge-drift yang memacu adrenalin.
Selain aspek mobil, Rifat juga mengingatkan aspek keselamatan lain, yakni penggunaan sepatu balap dengan alas yang tipis dan ujung lancip. Gunanya agar lebih mudah dalam berpindah pindah menginjak pedal gas dan rem tanpa risiko tertukar. Selain itu penggunaan helm dan baju balap serta mengenakan sabuk pengaman dengan sempurna.
"Sabuk pengaman sebaiknya yang tiga titik untuk menghindari risiko seat belt mengganggu leher kita," ungkapnya.
Jadi, drifting tak sekadar bikin ngepot ban mobil. Hal-hal di atas wajib diperhatikan agar pengendara dan mobilnya tetap aman setelah melakukan drifting.