Selasa 30 Apr 2024 14:42 WIB

Gelombang Panas Ekstrem, Sejumlah Sekolah di Asia Diliburkan

Sejumlah negara di Asia Selatan dan Tenggara mulai alami gelombang panas ekstrem.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nora Azizah
Seorang wanita Thailand memegang payung untuk melindungi sinar matahari saat cuaca panas di Bangkok, Thailand.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Seorang wanita Thailand memegang payung untuk melindungi sinar matahari saat cuaca panas di Bangkok, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sejumlah negara di Asia Selatan dan Tenggara mengalami gelombang panas ekstrem hingga mengeluarkan peringatan kesehatan. Sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan masyarakat diimbau pergi ke taman dan mal untuk meredam kepanasan.

Filipina mengumumkan bahwa Pemerintah meliburkan sekolah negeri selama dua hari setelah rekor panas terjadi di ibu kota Manila mencapai suhu 38,8 derajat Celcius dengan indeks panas mencapai 45 derajat Celcius.

Baca Juga

Indeks panas mengukur seperti apa suatu suhu, dengan mempertimbangkan kelembapan. Banyak sekolah di Filipina tidak memiliki AC, sehingga siswa harus kepanasan di ruang kelas yang padat dan berventilasi buruk.

Cuaca panas terus berlanjut pada Ahad akhir pekan lalu yang membuat banyak orang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan ber-AC dan kolam renang untuk mencari bantuan. “Ini adalah suhu terpanas yang pernah saya alami di sini,” kata Nancy Bautista (65 tahun) yang resor di provinsi Cavite dekat Manila sudah penuh dipesan, seperti dikutip laman Channel News Asia, Selasa (30/4/2024).