Kamis 02 May 2024 08:47 WIB

The Fed Tetap Optimistis Inflasi Melandai Tahun Ini

The Fed proyeksi inflasi 2,7 persen (yoy) pada Maret 2024, kenyataannya 3,5 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Orang-orang berbelanja di toko kelontong di Buffalo Grove, Illinois. Inflasi AS tercatat 3,5 persen (yoy) pada Maret 2024.
Foto: AP Photo/Nam Y. Huh
Orang-orang berbelanja di toko kelontong di Buffalo Grove, Illinois. Inflasi AS tercatat 3,5 persen (yoy) pada Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil pada Rabu (1/5/2024). Langkah tersebut setelah melihat sinyal bahaya pada pembacaan inflasi yang mengecewakan baru-baru ini yang dapat membuat penurunan suku bunga tersebut untuk sementara waktu.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan setelah memulai 2024 terdapat kenaikan harga yang lebih cepat dari perkiraan selama tiga bulan.

Baca Juga

“Akan membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya bagi para pengambil kebijakan untuk merasa nyaman bahwa inflasi akan melanjutkan penurunan menuju dua persen,” kata Powell dikutip dari Reuters, Rabu (1/5/2024). 

Powell mengatakan kenaikan suku bunga masih kecil kemungkinannya. Dia menyiapkan kemungkinan untuk memperpanjang suku bunga kebijakan acuan pada kisaran 5,25-5,50 persen yang telah berlaku sejak Juli 2023. 

Para gubernur bank sentral AS masih percaya bahwa kebijakan suku bunga saat ini memberikan tekanan yang cukup pada aktivitas ekonomi untuk mengendalikan inflasi.

“Mereka akan dengan senang hati menunggu selama diperlukan hingga hal tersebut menjadi nyata bahkan jika inflasi hanya bergerak sideways,” ucap Powell. 

Ukuran inflasi The Fed yakni indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi meningkat secara tahunan 2,7 persen pada Maret 2024. Kenyataaannya kenaikan capai 3,5 persen (yoy). Level  tersebut merupakan sebuah percepatan dari bulan sebelumnya. Powell menegaskan, saat ini Inflasi masih terlalu tinggi. 

“Kemajuan lebih lanjut dalam menurunkannya masih belum pasti dan jalan ke depan masih belum pasti,” tutur Powell.

Powell mengatakan perkiraannya tetap mengenai inflasi yang akan turun sepanjang tahun ini. Hanya saja, Powell yakin inflasi ke depan masih akan lebih rendah dari sebelumnya.  Sejauh ini penurunan suku bunga The Fed masih diragukan.

“Jika kita mempunyai jalur di mana inflasi terbukti lebih persisten dari yang diperkirakan dan pasar tenaga kerja tetap kuat namun inflasi bergerak sideways dan kita tidak memperoleh kepercayaan diri yang lebih besar maka hal tersebut merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Tunda penurunan suku bunga,” jelas Powell. 

Analis Evercore ISI menilai pernyataan Powell tidak terlalu hawkish dibandingkan yang dikhawatirkan banyak orang. “Pesan dasarnya adalah bahwa pemotongan telah ditunda, bukan digagalkan,” tutur Analis Evercore ISI. 

Investor yang terikat pada kontrak yang terkait dengan kebijakan suku bunga The Fed meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga dapat dimulai pada September 2024 dibandingkan akhir tahun ini seperti yang tercermin dalam perkiraan pasar sebelumnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement