Kamis 02 May 2024 13:44 WIB

Astronot Mengalami Sakit Kepala Selama Penerbangan Luar Angkasa. Ini Kata Ahli

Sebuah studi baru menemukan bahwa astronot yang tidak memiliki riwayat sakit kepala sebelumnya mungkin mengalami migrain dan sakit kepala tipe tegang selama penerbangan luar angkasa jarak jauh, yang mencakup lebih dari 10 hari di luar angkasa.

Rep: Lin/ Red: Partner
.
Foto: network /Lin
.

Astronot Shenzhou 17 melakukan perjalanan luar<a href= angkasa untuk memperbaiki panel surya di stasiun luar angkasa Tiangong pada 1 Maret 2024. Gambar: CMSA" />
Astronot Shenzhou 17 melakukan perjalanan luar angkasa untuk memperbaiki panel surya di stasiun luar angkasa Tiangong pada 1 Maret 2024. Gambar: CMSA

DIAGNOSA -- Perjalanan luar angkasa dan gravitasi nol dapat berdampak buruk pada tubuh. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa astronot yang tidak memiliki riwayat sakit kepala sebelumnya mungkin mengalami migrain dan sakit kepala tipe tegang selama penerbangan luar angkasa jarak jauh, yang mencakup lebih dari 10 hari di luar angkasa. Studi ini dipublikasikan pada 13/3/2024, edisi online Neurology, jurnal medis American Academy of Neurology.

Peneliti dari Leiden University Medical Center Belanda, WPJ Van Oosterhout, MD, PhD, mengungkapkan perubahan gravitasi yang disebabkan oleh penerbangan luar angkasa mempengaruhi fungsi banyak bagian tubuh, termasuk otak.

Van Oosterhout, menjelaskan sistem vestibular, yang memengaruhi keseimbangan dan postur tubuh, harus beradaptasi dengan konflik antara sinyal yang diharapkan diterimanya dan sinyal sebenarnya yang diterimanya karena tidak adanya gravitasi normal.

Lanjut Van Oosterhout, hal ini dapat menyebabkan mabuk perjalanan di luar angkasa pada minggu pertama, di mana sakit kepala adalah gejala yang paling sering dilaporkan.