Kamis 02 May 2024 22:10 WIB

Menlu AS Dorong Netanyahu untuk Memberikan Bantuan Lebih Banyak ke Gaza

Amerika merupakan sekutu utama Israel.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Tentara Israel.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendorong untuk mendapatkan lebih banyak bantuan ke Gaza, sambil mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan yang akan menghentikan pertempuran dan memulangkan beberapa sandera dari daerah tersebut.

Israel merupakan tujuan akhir dalam kunjungan diplomat AS di Timur Tengah, kunjungannya yang ketujuh ke wilayah tersebut berupaya untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dimulai pada 7 Oktober.

Baca Juga

Untuk menggambarkan perjalanan kemanusiaan, Blinken akan mengunjungi pelabuhan Ashdod di daerah selatan, yang baru-baru ini mulai menerima bantuan untuk Gaza. Ia akan meminta pemerintah Israel untuk menlakukan serangkaian langkah spesifik untuk memfasilitasi bantuan ke Gaza, di mana hampir separuh penduduknya menderita kelaparan yang parah.

“Selama pertemuan dengan Netanyahu di Yerusalem yang berlangsung sekitar 2 setengah jam, Blinken mencatat kemajuan dalam penyaluran bantuan dan menegaskan kembali pentingnya mempercepat dan mempertahankan perbaikan tersebut,” kata Matthew Miller, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, dilansir dari GulfNews, Kamis (02/05/2024).

Amerika Serikat yang memiliki posisi sebagai pendukung diplomatik dan pemasok senjata utama Israel. Pertemuan antara Blinken dengan Netanyahu mengenai bantuan terjadi sekitar sebulan setelah Presiden AS Joe Biden mengeluarkan peringatan keras bahwa kebijakan Washington dapat berubah jika Israel gagal mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan.

Diplomat AS tersebut telah mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata yang ‘sangat murah hati’ yang diusulkan oleh mediator Mesir yang akan membebaskan 33 sandera sebagai imbalan atas lebih banyak tahanan Palestina dan penghentian pertempuran, dengan kemungkinan langkah lebih lanjut tersebut akan membawa kedua belah pihak menuju perdamaian. 

Hamas mengatakan bahwa pihaknya masih mempelajari kesepakatan yang diusulkan tetapi menganggap Blinken gagal menghormati kedua belah pihak dan menggambarkan Israel sebagai hambatan sebenarnya. Sami Abu Zuhri, Juru Bicara Hamas mengatakan bahwa apa yang telah disampaikan Blinken kepada media tidak sesuai dengan apa yang ia bicarakan, semuanya bertentangan dengan kenyataan. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement