Sabtu 04 May 2024 15:50 WIB

DLH Kota Tangerang Olah 2,7 Kilogram Sampah Melalui TPS3R

Sampah yang diolah berasal dari sedekah dan bank sampah.

Daur ulang sampah (ilustrasi).
Foto: Flickr
Daur ulang sampah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Provinsi Banten menyebutkan sebanyak 2,7 juta kilogram sampah berhasil diolah melalui Tempat Pengelolaan Sampah Reduse Reuse Recycle (TPS3R) setempat.

“DLH mencatat pengelolaan sampah melalui TPST3R ini sangat besar. Setiap tahunnya sekitar 2,7 juta kilogram sampah berhasil diolah oleh TPST3R, yang juga olahan sedekah sampah dan bank sampah,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian di Tangerang, Sabtu (4/5/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, ada tujuh lokasi TPST3R, yakni TPST Dongkal Kecamatan Cipondoh, TPST Bina Mandiri Kecamatan Periuk, TPST Nerogtog Kecamatan Pinang, TPST Karsa Mandiri Kecamatan Neglasari, TPST Sapu Pengki Kecamatan Cipondoh, TPST Widatama Kecamatan Karawaci, dan TPST Benua Kecamatan Karawaci.

TPS3R adalah tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang sampah pada skala kawasan atau komunal yang dilakukan swadaya atau mandiri.

Namun, dalam hal ini melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar yang berpenghasilan rendah.

Tihar mengatakan, hampir 60 persen sampah yang dikelola TPS3R juga berhasil menjadi kompos, dan digunakan warga untuk penghijauan bahkan diperjualbelikan sehingga menjadi pendapatan.

Setiap TPS3R di Kota Tangerang sudah berpenghasilan cukup maksimal, untuk membayar pegawai, hingga peningkatan fasilitas lingkungan sekitar.

“Bahkan, banyak kisah TPS3R di Kota Tangerang menjadi wadah para warga menabung dari hasil sampah-sampah yang dikumpulkan,” katanya.

Karenanya, kehadiran TPS3R diharapkan dapat membantu proses pengolahan sampah kawasan. Sehingga, sampah bisa didaur ulang dan mengurangi tumpukan sampah di tempat pemrosesan akhir.

“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang, meski tidak seutuhnya karena tetap akan ada yang tersisa,” katanya.

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement