Ahad 05 May 2024 21:29 WIB

Indonesia Tawarkan Proyek Senilai Rp 154 Triliun di World Water Forum

APBN baru bisa mengakomodir 37 persen dari kebutuhan pendanaan infrastruktur air.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo World Water Forum ke-10 2024 terpampang di Bundaran HI, Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Logo World Water Forum ke-10 2024 terpampang di Bundaran HI, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18—25 Mei 2024 di Bali diharapkan dapat menciptakan peluang investasi untuk pembangunan infrastruktur air. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti menuturkan, untuk mencapai target akses air minum yang aman, adil, dan terjangkau pada 2030 dibutuhkan investasi pada pipa air minum.

“Perkembangan investasi pada pipa air minum baru sekitar 20,6 persen. Untuk meningkatkan investasinya menjadi 30 persen, dana yang harus dikeluarkan mencapai Rp 123 triliun,” kata Nani dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (5/5/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) baru bisa mengakomodir 37 persen dari kebutuhan pendanaan infrastruktur air. Untuk itu, investasi harus didorong sebagai sumber modal.

“World Water Forum ke-10 akan dihadiri banyak negara, forum ini seharusnya bisa menarik investasi baru pada infrastruktur air,” ujar Nani.