REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai, PAN memiliki banyak kader potensial untuk menjadi pembantu presiden di kabinet Prabowo-Gibran.
Hal ini disampaikan Adi menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), menyebut salah satu kader partainya berpeluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto. Zulhas menyebut nama Eko Patrio.
Menurut Adi, kader-kader ini memiliki rekam jejak, kapasitas, dan kompetensi yang memadai. "Selain Ketum Zulhas yang 1000 persen yakin bisa dipastikan jadi menteri kembali, saya menilai di PAN banyak kader potensial yang memiliki rekam-jejak profesional untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran," kata Adi, dalam siaran persnya, Senin (6/5/2024).
Adi mencontohkan Sekjen PAN, Eddy Soeparno, layak dipertimbangkan untuk mengisi pos kabinet. Menurutnya, Eddy punya rekam jejak di bidang ekonomi maupun advokasi transisi energi.
"Tentu ada beberapa nama yang layak dipertimbangkan Prabowo-Gibran seperti Eddy Soeparno. Pengalaman sebagai profesional dan sekarang vokal dalam isu transisi energi yang saat ini jadi Pimpinan Komisi VII. Layak menjadi pertimbangan," ujarnya.
Menurut Adi, Edy Soeparno mempunyai keunggulan di dua hal. Pertema, punya spesiliasi kemampuan di bidang ekonomi dan energy. Kedua, posisinya sebagai sekjen partai tentu membuat posisinya sangat strategis dan kuat.
Adi juga menyebut nama kader PAN lainnya, seperti Viva Yoga Mauladi yang selain sebagai aktivis juga dikenal pada komitmennya di bidang pertanian dan kelautan. "Kalau untuk kalangan aktivis tentu bang Viva sudah tak asing lagi,” ungkapnya.
Rekam-jejak Viva, menurutnya, juga panjang dalam isu-isu terkait pertanian dan perikanan- kelautan saat menjadi Ketua Komisi IV DPR. Menurutnya, kalau soal advokasi kebijakan PAN tidak kekurangan kader. "Saya menilai masih banyak kader PAN lain yang memiliki rekam jejak dan integritas profesional untuk menduduki jabatan menteri di kabinet Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Ia mengingatkan, kalau partai semakin mengedepankan meritokrasi dan profesionalitas dalam mengajukan kandidatnya maka yang pada akhirnya yang diuntungkan adalah publik yang akan mendapatkan menteri yang mumpuni.
Sebelumnya, Zulhas berbicara tentang beberapa nama kader PAN yang berpotensi untuk maju di Pilkada Jakarta. Dia menyebutkan sejumlah nama mulai dari Zita Anjani, Sigit Purnomo atau Pasha dan Eko Purnomo. "Kalau Jakarta ada Zita, ada Pasha, ada Eko, tapi kan Eko calon menteri ya," kata Zulhas kepada wartawan di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (5/5/2024).