Jumat 10 May 2024 04:05 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Persaudaraan Umat Manusia

Dalam Islam tidak ada ras atau golongan tertentu yang lebih tinggi di mata manusia.

Red: Ani Nursalikah
Seorang pria menyumbangkan uang untuk amal setelah mengikuti sholat Idul Fitri di Masjid Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 April 2024.
Foto:

Bila merujuk ayat ini, maka sangat jelas bagaimana posisi persaudaraan manusia dalam Islam diletakkan. Islam meletakkan posisi kemanusiaan itu dalam kedudukan yang setara. Dalam Islam tidak ada ras atau golongan tertentu yang lebih tinggi di mata manusia, sebab hanya di mata Allah sajalah, keunggulan itu dimiliki oleh mereka yang bertakwa.  

Perbedaan tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk memecah persatuan. Lebih lanjut, dalam Tafsir Kemenag dijelaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa itu agar melalui perkenalannya tersebut, manusia dapat terdorongan untuk saling tolong-menolong.

Allah berfirman:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ . . .

“… Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)

Persaudaraan manusia dalam Islam dijamin kehormatannya selama itu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Persaudaraan manusia dalam Islam bernuansa ajakan dan bimbingan kepada ajaran-ajaran kemanusiaan yang diinspirasi oleh nilai Ketuhanan. Maka Islam mengajarkan agar kita senantiasa mengajak umat manusia dengan penuh sikap dan adab yang luhur.

Allah berfirman:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

“Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. Ali-Imran: 159)

Selanjutnya...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement