Jumat 10 May 2024 17:35 WIB

Golkar Bisa Kehilangan Kekuasaan di Jabar Jika Majukan RK Lawan Anies, Ini Penyebabnya

Maju di Pilgub Jawa Barat bagi RK tentu lebih mudah karena berposisi pejawat.

Rep: Eva Rianti / Red: Arie Lukihardianti
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Pendidikan Politik Bidang Media Penggalangan Opini Partai Golkar Jabar di Hotel Asrilia, Kota Bandung pada Kamis (14/12/2023).
Foto: dok. Republika
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) dan Pendidikan Politik Bidang Media Penggalangan Opini Partai Golkar Jabar di Hotel Asrilia, Kota Bandung pada Kamis (14/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA----Partai Golkar disarankan memajukan Ridwan Kamil (RK) di Pilgub Jakarta. Karena, menurut Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago adanya potensi kerugian yang akan diterima Partai Golkar jika memajukan Ridwan Kamil (RK) di Pilgub Jakarta dengan lawan tandingnya adalah Anies Baswedan. Menurutnya, lebih baik Ridwan Kamil dijagokan di Jawa Barat, kecuali jika Anies tidak ikut maju di Pilgub Jakarta 2024.

Hal itu menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas yang ingin mengusung RK di Pilgub Jakarta 2024. PAN diketahui merupakan partai yang berkoalisi dengan Partai Golkar dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Baca Juga

“Kalau enggak ada Anies, RK punya peluang lebih besar dibandingkan yang lain, tapi bagaimanapun RK juga kalau di Jawa Barat sudah pasti jadi nih, apakah kemudian Golkar mau kehilangan kursi atau kepala daerahnya di Jawa Barat, tentu Golkar harusnya menghitung,” ujar Pangi kepada Republika, Jumat (10/5/2024).

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting tersebut mengatakan, Golkar akan rugi jika ternyata RK melawan Anies di Pilgub Jakarta dan akhirnya kalah, juga di Jawa Barat tidak menang karena jagoannya (RK) tak bertanding di provinsi tersebut.

“Jadi Golkar kalau dalam konteks ini harus betul-betul menjaga peluang kans, harus dikalkulasi ya, dihitung ulang secara cermat, harus diteliti secara telaten. Karena PAN kan enggak ada beban mau kalah mau memang, tapi kalau Golkar sih kalau mengusung RK harus betul-betul dikalkulasi, sangat sayang, ya, kalau kemudian salah langkah,” paparnya.

Pangi menekankan agar Golkar tidak mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan hal itu. Jika PAN menginginkan mengusung RK, partai tersebut tidak akan besar kerugiannya dibandingkan Partai Golkar, bahkan PAN tidak ada beban.

Dia menyarankan agar RK kembali bertarung di Jawa Barat, dibandingkan harus bertaruh di Jakarta dengan melawan sekaliber Anies Baswedan. Maju di Pilgub Jawa Barat bagi RK tentu lebih mudah karena merupakan mantan Gubernur Jawa Barat dan memiliki elektabilitas yang tinggi di wilayah tersebut.

“Menurut saya kalau Anies maju, RK lebih baik mengalah saja, bertarung di Jawa Barat saja karena melawan Anies itu akan beresiko bagi RK karena ada potensi bisa menang bisa kalah, tetapi juga yang beresiko adalah Golkar bisa kehilangan kuku, kehilangan kekuasaan di Jabar, yang sudah jelas-jelas sajalah Jawa Barat,” paparnya.

“Tapi kalau Anies enggak bertarung, enggak maju di Jakarta, it’s okay dan itu ada hal yang cukup menjanjikan untuk menang kans di Jawa Barat,” imbuhnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement