Jumat 10 May 2024 17:39 WIB

Enam Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah memiliki sejumlah keutamaan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.
Foto: REUTERS / Thaier al-Sudani
Keutamaan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Pada bulan ini juga, Allah menjanjikan pahala yang besar bagi mereka yang mengerjakan amalan sunnah di bulan Dzulhijjah, salah satunya adalah amalan berpuasa pada hari arafah. 

Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijah) dapat melebur dosa-dosa tahun yang lalu dan yang akan datang.”

Baca Juga

Dikutip dari buku “Hidup Tenang dan Dikejar-Kejar Rezeki” karya Zainal Abidin, beberapa fadhilah melakukan pasa Dzulhijjah ini banyak terkait dengan beberapa hari penting yang terdapat dalam bulan dzulhijjah. Di antaranya ibadah haji, hari raya Idul Adha, dan keutamaan 10 hari pertama di bulan dzulhijjah.

Berikut ini beberapa fadhilah dan keberkahan bulan Dzulhijjah.

1. Beramal shalih pada 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah (termasuk mengerjakan puasa sunnah) memiliki keutamaan yang lebih dibanding dengan hari-hari lainnya.

2. Said bin Jubair RA meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas RA yang berkata, "Apabila kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya)." (HR. Darimi).

3. Penjelasan yang lain dikutip dari kitab Fathul Baari. Ibnu Hajar berkata, "Sebab yang jelas tentang keistimewaan 10 hari pada bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama, yaitu shalat, puasa, shadaqah, dan haji. Dan, itu tidak ada di hari-hari selainnya."

4. Keutamaan yang lebih khusus pada hari kesembilan sebagai hari Arafah. Pada hari ini, para jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. 

Wukuf merupakan rukun utama dari ibadah Haji. Karenanya, hari tersebut menjadi hari yang memiliki keutamaan yang agung dan keberkahan yang melimpah. Di antara keutamaannya adalah bahwa Allah menggugurkan dosa-dosa (kecil) selama dua tahun bagi orang yang berpuasa pada hari Arafah. 

5. Keutamaan hari ke-10 bulan Dzulhijjah, yaitu Idul Adha, yang disebut juga yaumun nahr. Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari Idul Adha ialah hadits yang diriwayatkan oleh 'Abdullah bin Qurth RA dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, "Hari teragung di sisi Allah adalah hari Idul Adha (Yaumun Nahr), kemudian sehari setelahnya."

6. Rasulullah SAW menyebut hari yang agung ini sebagai hari Haji Akbar. Sebab, sebagian besar amalan-amalan manasik haji dilakukan pada hari ini, seperti menyembelih qurban, memotong rambut, melontar jumrah, dan thawaf mengelilingi Ka'bah. Kemudian, pada hari yang penuh berkah ini, kaum muslimin berkumpul untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

 

Tata Cara Puasa Dzulhijjah

Melakukan puasa pada awal bulan Dzulhijjah sama juga dengan melakukan puasa yang lain, yakni berpuasa pada hari pertama hingga hari ke-9 bulan Dzulhijah.

Niat puasa bisa dimulai sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar, dengan niat hendak melakukan puasa sunnah Dzulhijjah.

Seperti puasa yang lain, hal-hal yang membatalkan puasa ini sama persis dengan segala yang membatalkan puasa wajib. Apa pun yang membatalkan puasa wajib maka batal juga jika dilakukan pada puasa ini. 

Hanya saja yang membedakan dari segi status hukumnya. Jika melakukan puasa wajib, kemudian batal, maka  harus menggantinya, namun berbeda dengan puasa sunnah, tidak ada kewajiban untuk mengganti di lain hari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement