Jumat 10 May 2024 22:56 WIB

Menparekraf Ajak Masyarakat Meriahkan Festival Penyu di Pantai Mampie Sulbar

Fesstival penyu akan berlangsung pada 19-21 Juni 2024 di Pantai Mampie, Sulbar.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Warga melepasliarkan tukik (anak penyu) hijau. Menparekraf Sandiaga Uni mengajak masyarakat khususnya warga di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk ikut memeriahkan festival penyu.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Warga melepasliarkan tukik (anak penyu) hijau. Menparekraf Sandiaga Uni mengajak masyarakat khususnya warga di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk ikut memeriahkan festival penyu.

REPUBLIKA.CO. MAMUJU -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) untuk ikut memeriahkan festival penyu. Festival itu akan dilaksanakan di Pantai Mampie, Kabupaten Polewali Mandar.

"Saya mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga di Sulbar agar ikut memeriahkan festival penyu yang akan dilaksanakan di Pantai Mampie Kabupaten Polewali Mandar," kata Sandiaga, melalui rilis yang diterima Antara, di Mamuju, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga

Ia berharap festival penyu yang akan berlangsung pada 19-21 Juni 2024 di kawasan Rumah Penyu Pantai Mampie, dapat membawa dampak positif bagi peningkatan pariwisata di Kabupaten Polewali Mandar. "Saya berharap, kegiatan ini akan membawa dampak positif untuk peningkatan pariwisata di Polewali Mandar," ujarnya.

Pada pelaksanaan festival penyu kata Sandiaga, juga akan diwarnai berbagai kegiatan dan lomba sehingga diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk memeriahkan kegiatan tersebut. "Dalam kegiatan ini juga akan dimeriahkan beberapa perlombaan yang akan menambah keseruan festival. Mari bergabung di festival penyu di Pantai Mampie. Ayo jangan lewatkan event tahunan yang spektakuler ini," ujar Sandiaga.

Founder Sahabat Penyu Polewali Mandar Muhammad Yusri menyampaikan, festival penyu yang telah menjadi agenda tahunan dan dilaksanakan pada setiap bulan Juni, menampilkan beragam kegiatan yang bertujuan mendidik dan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. "Festival penyu tidak hanya menjadi ajang kampanye konservasi, tetapi juga promosi wisata yang berdampak positif pada perekonomian lokal," kata Muhammad Yusri.

Salah satu kegiatan utama pada festival penyu kata Muhammad Yusri, adalah pelepasan tukik atau bayi penyu ke habitat yang sebenarnya. "Hal ini menjadi momen emosional yang mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap satwa-satwa yang terancam punah," katanya.

Tidak hanya itu kampanye konservasi, kemah konservasi, bincang komunitas, hingga penanaman mangrove tambahnya, juga menjadi bagian dari rangkaian acara festival penyu tersebut. Kemudian, lomba perahu antar-nelayan, jalan santai, pentas seni, ekonomi kreatif, talk show serta berbagai aktivitas menarik lainnya turut meramaikan suasana, memberikan hiburan sekaligus edukasi kepada pengunjung.

"Tujuan utama dari festival penyu ini adalah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya keberlangsungan penyu dan biota laut lainnya," ujar Muhammad Yusri.

Ia berharap melalui pelaksanaan festival penyu, kesadaran akan lingkungan semakin meningkat, dan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kelestarian alam. Festival penyu, kata dia, juga menandai komitmen yang berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan serta pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Polewali Mandar.

"Dengan dukungan masyarakat dan berbagai pihak terkait, diharapkan festival penyu akan terus menjadi momentum penting dalam menjaga kelestarian alam dan mempromosikan keindahan alam Indonesia kepada dunia," kata Muhammad Yusri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement