REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan Israel bahwa kegagalan untuk mengakhiri operasi militer di Rafah, kota paling selatan Jalur Gaza akan merusak hubungan dengan blok tersebut.
"Uni Eropa menyerukan kepada Israel untuk menahan diri agar tidak semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza dan membuka kembali titik penyeberangan Rafah," kata Borrell, Rabu (15/5/2024).
"Jika Israel melanjutkan operasi militernya di Rafah, hal ini pasti akan membebani hubungan Uni Eropa dengan Israel," katanya.
Borrell mengatakan serangan Rafah semakin mengganggu distribusi bantuan kemanusiaan dan menyebabkan lebih banyak pengungsian internal, paparan kelaparan dan penderitaan manusia.