Kamis 16 May 2024 18:57 WIB

Amikom Gandeng Republika Selenggarakan MBKM Mandiri dengan Mitra Industri

Mahasiswa magang MBKM banyak berkontribusi terhadap kerja keredaksian Republika.

Kepala Biro Republika DIY-Jateng, Fernan Rahadi (kedua kiri) bersama Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta Erik Hadi Saputra (tengah) dan Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial, Emha Taufiq Luthfi (kedua kanan)l berfoto bersama usai penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement) antara Mitra MBKM dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta di Ruang Citra 1, Gedung Universitas Amikom Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).
Foto: Republika.co.id
Kepala Biro Republika DIY-Jateng, Fernan Rahadi (kedua kiri) bersama Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta Erik Hadi Saputra (tengah) dan Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Sosial, Emha Taufiq Luthfi (kedua kanan)l berfoto bersama usai penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement) antara Mitra MBKM dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta di Ruang Citra 1, Gedung Universitas Amikom Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta berkomitmen untuk menyelenggarakan Magang Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mandiri dengan menjalin mitra industri. MBKM terbukti memberikan bekal nyata untuk mempersiapkan karier, terlebih daya tahan mahasiswa di dunia kerja.

Sebaliknya, pihak mitra juga terbantu dengan adanya mahasiswa MBKM yang melakukan magang dengan kurun waktu satu semester. Mahasiswa MBKM dinilai berkontribusi dalam meningkatkan performa mitra untuk mengembangkan perusahaannya di era digital.

Hal ini terungkap dalam kegiatan 'Penandatanganan MoA (memorandum of agreement) antara Mitra MBKM dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta' di Ruang Citra 1, Gedung Universitas Amikom Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).

Sejumlah mitra yang hadir dalam kegiatan tersebut, media daring SuaraJogja.id,  media massa Harian Jogja, Republika, dan Radar Jogja. Selain itu, ada juga perusahaan yang bergerak di bidang kreatif, yakni Cantra Digital Agency, dan CV Yumeda Pangan Sejahtera (Sweet Sundae Ice Cream), serta lembaga pemerintahan Dinas Sosial Pemerintah Daerah DIY.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta, Erik Hadi Saputra mengatakan, selama ini program studi fokus dengan pembelajaran yang mayoritas berbasis proyek pada mahasiswa. Mahasiswa mempelajari semua konsentrasi di bidang broadcasting, desain visual, komunikasi pemasaran, dan film.

"80 persennya golnya proyek, sehingga mereka sudah siap. Tapi dalam dunia kerja ada hal lain yang dibutuhkan, yakni attitude, nalar, dan daya tahan kemalangan sekarang ini yang paling utama," ujarnya.

Daya tahan, lanjut Erik, menjadi persoalan utama, karena maraknya persoalan kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Dengan demikian, keterlibatan mahasiswa langsung di dunia industri dapat memberikan tambahan pembelajaran mahasiswa, sehingga mereka semakin mudah beradaptasi terhadap lingkungan baru ketika memasuki dunia kerja.

Kepala Biro Republika Wilayah DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Fernan Rahadi dan Direktur Radar Jogja, Ananto Priyatno menyambut positif program MBKM mandiri tersebut. Menurut Fernan, keberadaan mahasiswa magang MBKM banyak berkontribusi terhadap kerja keredaksian Republika.

Sementara menurut Ananto, pihaknya tidak pernah membatasi jumlah mahasiswa magang di Radar Jogja ataupun di anak-anak perusahaan Jawa Pos. Penempatan mahasiswa magang selama ini dikhususkan untuk pengembangan media daring. 

"Mindset media cetak bergeser, semua anak perusahaan di-push untuk digital. Page viewer kami meningkat setelah teman-teman (magang MBKM) masuk, satu bulan dapat menghasilkan 3.000-an konten," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement