Jumat 17 May 2024 09:19 WIB

Risma Minta Posko Pengungsian Korban Banjir Lahar Dingin di Agam Dipindah

Risman menyimpulkan lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman.

Red: Andri Saubani
Relawan bencana bersama warga dan keluarga melaksanakan shalat jenazah untuk korban banjir bandang yang baru ditemukan di ruang kelas SD Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). Tim SAR gabungan bersama warga masih melakukan pencarian korban banjir bandang akibat lahar dingin Gunung Marapi pada hari ketiga dan diperkirakan masih ada satu orang lagi yang belum ditemukan di lokasi itu.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Relawan bencana bersama warga dan keluarga melaksanakan shalat jenazah untuk korban banjir bandang yang baru ditemukan di ruang kelas SD Jorong Galuang, Nagari Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024). Tim SAR gabungan bersama warga masih melakukan pencarian korban banjir bandang akibat lahar dingin Gunung Marapi pada hari ketiga dan diperkirakan masih ada satu orang lagi yang belum ditemukan di lokasi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi posko pengungsian korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan meminta pemindahan lokasi pengungsian agar jauh dari jalur lahar dingin. Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta pada Kamis (17/5/2024), Risma sapaan karibnya menjelaskan, telah mempelajari sisi vulkanologi dan jalur lahar dingin Gunung Marapi sehingga menyimpulkan lokasi yang ditempati para pengungsi belum sepenuhnya aman karena masih merupakan jalur lahar dingin.

"Saya sampaikan ke Pak Bupati, Pak Dandim, Bu Kapolres dan Walinagari agar kita bisa berpindah tempat pengungsian. Kita semua tidak ingin ada korban lagi," kata Mensos Risma

Baca Juga

Risma menambahkan, hingga Rabu (15/5/2024), Kementerian Sosial telah mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik ke daerah terdampak bencana, yakni Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, Kabupaten Agam dan Kabupaten Padang Pariaman. Adapun logistik yang disalurkan berupa makanan siap saji 7.900 paket, lauk pauk siap saji 3.900 paket, makanan anak 2.760 paket, kasur 1.420 lembar, matras 54 lembar, velbed 90 unit, selimut 1.650 lembar, family kit 1.320 paket, dan kids ware 1.260 paket. 

Selain itu, pihaknya menyalurkan pula sandang dewasa 1.212 paket, sandang anak 1.230 paket, pembalut 528 paket dan pampers 99 paket. Di samping itu, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan 685 tenda gulung, 119 tenda keluarga portable, 36 tenda serba guna, tiga lampu sorot, lima genset, serta 2 unit toilet portable.

Oleh karena itu, Risma menyebutkan total bantuan yang telah disalurkan Kementerian Sosial sejauh ini senilai Rp 5,5 miliar. Berbagai bantuan tersebut dikerahkan dari BBPPKS Padang, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, Sentra Budi Perkasa Palembang, Sentra Abiseka Pekanbaru, Sentra Alyatama Jambi, Sentra Dharmaguna Bengkulu, Sentra Insyaf Medan dan Sentra Bahagia Medan. 

Risma menegaskan pihaknya akan terus memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi karena stok bantuan yang tersedia sangat memadai.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement