Sabtu 18 May 2024 13:45 WIB

Menggantungkan Harapan Hanya Kepada Allah

Sampaikan semua harapan kepada Allah agar dikabulkan-Nya.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berdoa.
Foto: AP/K.M. Chaudary
Ilustrasi berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berharap hanya pada Allah, bukan pada manusia merupakan prinsip yang tercermin dalam banyak ajaran agama. Hal ini menggambarkan keyakinan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuatan dan kebijaksanaan mutlak untuk memenuhi harapan dan kebutuhan manusia. 

Ketika seseorang mengandalkan Allah, maka ia meletakkan kepercayaan penuh kepada Allah sebagai pencipta dan pengatur segala sesuatu.

Baca Juga

Di sisi lain, berharap pada manusia bisa menjadi hal yang riskan. Manusia cenderung tidak sempurna, bisa membuat kesalahan, dan terkadang tidak dapat memenuhi harapan manusia. 

Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa kecewa, kekecewaan, dan bahkan konflik interpersonal.

Dalam lafadz Ibnu Hibban disebutkan:

مَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رضي الله عنه وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ ، وَمَنْ اِلْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ

Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan meridhoinya dan Allah akan membuat manusia yang meridhoinya. Barangsiapa yang mencari ridho manusia dan membuat Allah murka, maka Allah akan murka padanya dan membuat manusia pun ikut murka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban). 

Makna dari hadis Allah akan membebaskan seseorang dari ketergantungan manusia adalah Allah akan membuatnya menjadi bagian dari golongan Allah yang dilindungi, dimana mereka yang bersandar pada-Nya tidak akan dilukai. Golongan Allah ini adalah mereka yang berbahagia. 

Sementara itu, arti dari Allah akan membiarkan seseorang bergantung pada manusia adalah bahwa Allah akan membiarkan manusia memiliki kendali atasnya hingga menyakiti dan berlaku zalim terhadapnya.

Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 186 yang berbunyi:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186). 

Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa setiap umat Muslim yang berdoa hanya kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan apapun, maka Allah akan kabulkan setiap permintaannya. 

Oleh karena itu, melalui ayat tersebut merupakan anjuran kepada setiap umat Muslim untuk hanya bergantung dan berharap kepada Allah, bukan kepada manusia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement