Sabtu 18 May 2024 21:36 WIB

Bagaimana Cara Meredam Amarah? Begini Penjelasannya

Amarah harus diredam sebagai upaya menguatkan kesabaran.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi amarah.
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi amarah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amarah adalah emosi manusia yang wajar, namun jika tidak dikendalikan bisa berakibat negatif pada diri sendiri dan orang lain. Islam memberikan beberapa kiat untuk meredam amarah, yang didasarkan pada Alquran dan hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Berikut adalah beberapa kiat-kiat meredam amarah. 

Baca Juga

Pertama, membaca ta’awudz atau meminta perlindungan kepada Allah

Saat marah dianjurkan untuk membaca ta’awudz yaitu meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan. Hal ini karena amarah seringkali dipicu oleh setan. Allah berfirman dalam Alquran:

وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

 

Jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al-Araf: 200). 

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

Sulaiman bin Shurad radhiyallahu ‘anhu berkata:

كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ، لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ

Pada suatu hari aku duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘Audzubillahi minas-syaithoni’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya. (HR. Bukhari, no. 3282).

Kedua, memilih untuk diam

Ketika marah, seseorang dianjurkan untuk diam agar tidak mengucapkan kata-kata yang tidak Allah ridhoi. Seperti kata-kata kufur, mencaci maki, atau melaknat. 

Ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang berbunyi:

وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah. (HR. Ahmad). 

 

KETIGA...Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement