Senin 20 May 2024 13:38 WIB

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Diserahkan ke Keluarga, Dua Dibawa ke Cirebon dan Bandung

Petugas tidak menemukan kesulitan pada saat melakukan identifikasi ketiga jenazah

Rep: Ali Mansur/ Red: Arie Lukihardianti
Jenazah almarhum Farid Ahmad korban kecelakaan pesawat jatuh tiba di rumah duka di Kompleks Grand Villa Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (20/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB disambut histeris oleh istri, keluarga dan keluarga korban.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Jenazah almarhum Farid Ahmad korban kecelakaan pesawat jatuh tiba di rumah duka di Kompleks Grand Villa Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (20/5/2024) sekitar pukul 12.30 WIB disambut histeris oleh istri, keluarga dan keluarga korban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--- Tiga jenazah korban pesawat Tecnam P2006T yang di Lapangan Sunburst, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Ahad (19/5/2024) kemarin telah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan. Sebelumnya ketiga jenazah dilakukan identifikasi di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. 

“Jadi, pagi ini semuanya sudah tuntas dan sudah kita serahkan kepada keluarga dengan baik,” ujar kepala rumah sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto kepada awak media, Senin (20/5/2024).

Baca Juga

Menurut Hariyanto, pada Senin (20/5/2024) pukul 04.25 WIB jenazah kopilot pesawat, Mayor Purn Suwanda, telah diserahkan ke pihak keluarga ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan. Kemudian pukul 09.17 WIB jenazah pilot pesawat, Pulung Darmawan, diserahkan dari RS Polri Kramat Jati ke pihak kekuarga dan akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah. Terakhir sekitar pukul 09.35 WIB jenazah penumpang pesawat atas nama Farid Ahmad diserahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke Bandung, Jawa Barat. 

Hariyanto mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan kesulitan pada saat melakukan identifikasi terhadap ketiga jenazah korban. Karena memang dalam kecelakaan ini sudah diketahui identitas para korbannya, jadi hanya memastikan saja. Kemudian jenazah korban juga tidak mengalami kerusakan yang berarti, seperti terbakar. Sehingga jenazah bisa diidentifikasi hanya dengan sidik jari.

“Kondisi jenazah tidak seperti biasanya, misalnya ada kebakaran dan sebagainya, itu memang agak suli. Tapi ini masih bisa diidentifikasi dengan premier secara finger print atau sidik jari,” kata Hariyanto.

Sebelumnya, pesawat kecil dengan kode ekor pesawat PK-IFP jatuh di lapangan Sunburst BSD, Tangerang Selatan, Ahad (19/5/2024). Dalam video yang beredar, terlihat puing-puing badan, sayap dan ekor pesawat yang bercat putih. ”Pesawat jatuh di Jalan Lapangan Sunbres.

Jenis pesawat Indonesia Flying Club Pondok Cabe. Jenis pesawat PK-IFP,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi.

Menurut Ade Ary, dalam insiden kecelakaan pesawat itu ada tiga orang tewas, dua di dalam pesawat dan satu di luar pesawat. Namun Ade Ary tidak membeberkan secara detail apakah semua korban adalah penumpang pesawat naas tersebut. “Korban tiga orang meninggal, dua masih di dalam pesawat dan satu tergeletak di luar,” kata Ade Ary.

Saat ini, kata Ade Ary, pihak Polres Tangerang Selatan sedang melakukan pertolongan terhadap korban dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Sehingga Ade Ary belum bisa memberikan informasi mengenai kronologi kecelakaan pesawat tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement