Berjalan Kaki dari Tanah India untuk Menunaikan Ibadah Haji
Jarak tempuh saat ini dari Puncak Adam ke Baitullah adalah sekitar 1.226 jam (51 hari) atau berjarak 6.998 kilometer.
Oleh Syahruddin El-Fikri
SAJADA.ID—Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Melaksanakan ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima. Setiap umat Islam mendambakan dirinya dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Makkah. Allah memerintahkan umat Islam, khususnya, untuk dapat menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Karena kewajiban ini, maka manusia akan berusaha mendatangi Baitullah (Ka’bah) dan melaksanakan tawaf di sana.
Perjuangan untuk menunaikan ibadah haji tidaklah mudah. Diperlukan banyak biaya, tenaga, dan lainnya untuk bisa datang ke Baitullah dan menunaikan ibadah haji. Namun demikian, setiap muslim tetap berusaha maksimal dapat melaksanakannnya baik dan sempurna, walaupun hanya dengan berjalan kaki.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman;
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna min-kulli fajjin 'amīq
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS al-Hajj; 27).
Ayat di atas menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk mengerjakan rukun Islam yang kelima ini. Bahkan mereka akan berupaya maksimal dapat menunaikan haji ini.
Para nabi-nabi Allah, semuanya diperintahkan untuk menunaikan ibadah haji. Tidak hanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) selaku pembawa risalah Islam, tetapi juga Nabi Ibrahim Alaihissalam, bahkan Nabi Adam AS, nenek moyang umat manusia.
Baca Juga: Kenapa Biaya Haji Naik?
Bahkan, dalam sejarahnya Nabi Adam Alaihissalam, melaksanakan ibadah haji degan berjalan kaki dari tanah tempat diturunkannya, yakni tanah India, tepatnya dari Puncak Adam (Adam’s Peak) di Sri Lanka.
Tentu tak terbayangkan bagaimana kondisi saat itu, baik cuacanya, jalannya, bahkan makanannya. Namun demikian, sebagai wujud bakti kepada Allah SWT, Nabi Adam AS melaksanakan perintah itu untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Melalui aplikasi google maps, penulis mencoba menghitung jarak dari Puncak Adam menuju Baitullah, di Makkah. Waktu yang diperlukan untuk saat ini, jarak dari Puncak Adam ke Baitullah sekitar 6.998 kilometer (km), melintasi sejumlah negara, seperti Sri Lanka, India, Pakistan, Iran, Oman, hingga Arab Saudi. Waktu yang diperluKarachikan sedikitnya adalah 1.226 jam tanpa istirahat, atau sekitar 51 hari.
Baca Juga: Doa Agar Dimudahkan Menunaikan Ibadah Haji Setiap Tahun
Jalur yang dilewati adalah Laut Lakadewa di Kolombo, Kochi, Karnataka (Sri Lanka), Mumbai, Ahmenabad, Hedrabat, Gujarat (India), Karachi, Winder, Kehinwari, Aghor di Pakistan hingga melintasi Oman dan Arab Saudi.
Jalur yang dilewati ini adalah saat ini. Entahlah sekitar tahun 5.278 SM saat Adam diturunkan, tentu jalurnya lebih barat, medan yang menantang, tandus, gersang, dan tanpa perbekalan yang mencukupi. Bisa jadi bertahun-tahun baru tiba di Jabal Rahmah (Arafah) Arab Saudi. Dalam riwayat lain disebutkan hingga puluhan tahun Nabi Adam baru berjumpa dengan istrinya, Siti Hawa di Jabal Rahmah. Menurut para ulama, Siti Hawa diturunkan di Jeddah. Jeddah sendiri maknanya adalah nenek. Karena itu, ia disematkan bahwa Jeddah adalah tempat nenek moyang manusia (Hawa) diturunkan.
Tujuan utama Nabi Adam ke Baitullah adalah untuk melaksanakan perintah Allah, yakni membangun Ka’bah. Tentang pertemuan Nabi Adam dengan istrinya di Jabal Rahmah, adalah tugas lain.
Baca Juga: Inilah Motif Batik Haji Indonesia
Dalam Al-Quran Surat Ali ‘Imran ayat 96 dijelaskan;
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ
Inna awwala baitiw wuḍi'a lin-nāsi lallażī bibakkata mubārakaw wa hudal lil-'ālamīn
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS. Ali Imran [3]: 96).
Menurut sejumlah riwayat, Ka'bah dibangun oleh para malaikat. Dan, selama lebih dari 2.000 tahun, malaikat sudah melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka'bah). Nabi Adam AS kemudian mengikuti apa yang dilakukan malaikat.
Dr Ali Syariati, tokoh Muslim Iran, dalam bukunya Al-Hajj, mengungkapkan, ibadah haji adalah sebuah demonstrasi simbolis dari falsafah penciptaan Adam. Gambaran selanjutnya adalah sebuah pertunjukan akbar tentang hakikat 'penciptaan', 'sejarah', keesaan', ideologi Islam', dan 'ummah'.
Baca Juga: Bakul Pecel Naik Haji
''Allah adalah sutradaranya. Sedangkan skenario atau temanya adalah tentang perbuatan orang-orang yang terlibat, dan para tokoh utamanya adalah Adam, Ibrahim, Siti Hajar, Ismail, dan Iblis. Adapun lokasinya di Masjid al-Haram (Ka'bah), Mas'a (tempat sai), Arafah, Masy'ar, dan Mina. Simbolnya adalah Ka'bah, Shafa, Marwah, siang, malam, matahari terbit, matahari tenggelam, berhala, dan upacara kurban. Pakaiannya adalah ihram, dan aktor dari peran-peran dalam pertunjukan itu adalah umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji,'' kata Ali Syariati.
Baca Juga: Biaya Haji Indonesia Tahun 2024
Itulah sedikit gambaran tentang perjalanan manusia pertama menunaikan ibadah haji dari Tanah India (Sri Lanka) menuju Baitullah di Makkah. Wallahu a’lam. (sajada.id)
Artikel Terkait:
Segini Biaya Haji Indonesia 2024
Jamaah Haji 2024 Bayar BPIH Segini