Jumat 24 May 2024 04:14 WIB

Ulang Tahun ke-30, PPLI Tegaskan Peran Utama dalam Pengelolaan Limbah B3

PPLI rayakan ulang tahun ke-30 dengan tema Melindungi Bumi

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-30 menjadi momentum PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk merayakan pencapaian, sekaligus meneguhkan komitmennya dalam melindungi Indonesia dari potensi bahaya lingkungan akibat pencemaran limbah industri.
Foto: dok istimewa
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-30 menjadi momentum PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk merayakan pencapaian, sekaligus meneguhkan komitmennya dalam melindungi Indonesia dari potensi bahaya lingkungan akibat pencemaran limbah industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan Hari Ulang Tahun ke-30 menjadi momentum PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) untuk merayakan pencapaian, sekaligus meneguhkan komitmennya dalam melindungi Indonesia dari potensi bahaya lingkungan akibat pencemaran limbah industri.

Sebagai pionir pengelola limbah industri terpadu, PPLI telah menjelma menjadi tonggak utama dalam penyediaan layanan pengumpulan, daur ulang, pengolahan, serta pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah non-B3. "Tema 'Melindungi Bumi' dalam perayaan HUT ke-30 ini sejalan dengan semangat kami yang sudah beroperasi selama 30 tahun di Tanah Air," kata Direktur Utama PT Prasadha Pamunah Limbah Industri, Yoshiaki Chida, di Jakarta (23/5/2024).

Menurut Yoshiaki, peran PPLI tidak hanya terbatas pada membantu kalangan industry dalam pengelolaan limbah. Lebih dari itu, PPLI juga sring kali diminta Pemerintah untuk membantu mengatasi pencemaran limbah akibat kecelakaan, salah satunya terhadap karamnya kapal minyak di laut beberapa waktu lalu.

Selama lebih dari seperempat abad berkiprah di Indonesia, PPLI tidak hanya concern pada kegiatan bisnisnya semata, tetapi juga melakukan upaya edukasi kepada public tentang kesadaran dan pencegahan pencemaran lingkungan. "Edukasi kepada masyarakat menjadi bagian yang tak kalah penting agar pengelolaan limbah tidak hanya menjadi tanggung jawab industri saja, tetapi juga bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat," ucap Yoshiaki.

Tak hanya sampai di situ, guna memberikan dampak yang berkelanjutan (sustainability), PPLI terus berinovasi dan mengembangkan teknologi pengolahan limbah agar tidak hanya sebagai alat pemusnah, tetapi juga dapat mengolahnya kembali menjadi produk yang bisa dimanfaatkan manusia atau dikenal dengan 4R (replace, reduce, reuse, dan recycle).

Salah satu upaya yang dilakukan, yakni melalui rencana pengembangan teknologi bernama “Waste to Fuel” bersama DOWA Ecosystem sebagai holding company PPLI, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Dengan teknologi ini nantinya limbah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM), yang juga dapat mendukung ekonomi sirkular,” papar Yoshiaki.

Sementara itu, Direktur Teknikal & SHEQ PT PPLI, Elpido, mengungkapkan bahwa perjalanan panjang selama 30 tahun beroperasi di Tanah Air, semakin mengukuhkan komitmen PPLI untuk konsisten dalam memberikan perhatian terhadap lingkungan dan alam Indonesia. "Kita juga berkomitmen untuk terus menjaga aspek keselamatan kerja dan kepatuhan terhadap seluruh standar dan aturan yang berlaku di Indonesia," ucapnya.

Dalam perayaan HUT ke-30 ini, PPLI mengingatkan bahwa upaya melindungi lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan kolaborasi antara pihak industri, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkannya. “Dengan komitmen yang terus menguat, PPLI siap menjalankan peran dalam memastikan bahwa Indonesia tetap terjaga dari potensi bahaya lingkungan akibat limbah industri,” ujar Elpido.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement